TANJUNG REDEB, PORTALBERAU – Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD) bekerja sama Pemerintah Kabupaten Berau mengelar Diklat Pemberdayaan Masyarakat (DPM). Kegiatan yang digelar di Hotel Derawan Indah ini dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Berau, Agus Tantomo.
Kegiatan ini ini dilaksanakan selama tiga hari mulai tanggal 22 hingga 24 Oktober 2019. Ada dua diklat yang akan disampaikan yaitu Diklat Orientasi Lalu Lintas dan Angkutan Jalan serta Diklat Keselamatan Berlalu Lintas Jalan. Dengan menghadirkan narasumber dari STTD.
Kepala Dinas Perhubungan Berau, Abdurrahman menyampaikan, dengan adanya diklat ini memberikan pemahaman kepada para peserta untuk lebih memahami aturan berlalu lintas. Informasi yang diterima peserta ini pun diharapkan bisa disebarluaskan kepada masyarakat lainnya. “Melalui diklat ini dapat meningkatkan keahlian dan keterampilan. Setelah menyelesaikan diklat, peserta bisa lebih mudah mendapatkan pekerjaan sesuai dengan minat dan bakatnya,” jelasnya.
Abdurrahman juga mengimbau kepada seluruh peserta diklat untuk meningkatkan kepedulian keselamatan berlalulintas. “Kami juga berharap ada kepedulian untuk membangkitkan kesadaran berlalulintas. Data kecelakaan di Indonesia masih tinggi,” kata dia.
Sementara Wakil Bupati Agus Tantomo menyampaikan, persoalan transportasi merupakan salah satu masalah yang wajib dihadapi oleh sebuah daerah berkembang. Seperti di Kabupaten Berau, pertambahan penduduk setiap tahunnya seiring dengan meningkatnya jumlah kendaraan. Hal ini lah yang menjadi salah satu masalah yang bakal dihadapi kedepannya. “Jika tidak diiringi dengan penambahan ruas jalan, pastinya ini bakal menjadi persoalan utama kita,” ujarnya.
Agus menegaskan bahwa Dinas Perhubungan harus mulai menyusun manajemen lalu lintas. Salah satunya dengan melakukan origin destination (OD). Dalam survey ini bakal diketahui sejumlah data dan informasi terkait perkembangan arus lalu lintas, seperti kepadatan kendaraan, beban yang melewati suatu jalan serta jumlah kendaraan yang ada. Data ini lah yang bakal menjadi acuan dalam penyusunan manajemen lalu lintas kedepannya. “Dari sini bakal menjadi dasar dalam pembangunan jalan. Apakah sudah diperlukan untuk menambah ruas jalan. Yang pastinya saya ingatkan bahwa masalah lalu lintas ini harus disikapi dengan antisipasi sebelum menjadi masalah utama kita,” pungkasnya. (hms5)