TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- Isra Miraj merupakan peristiwa perjalanan Nabi Muhammad SAW yang terjadi dalam waktu semalam, untuk menjalankan salat lima waktu.
Isra Miraj merupakan sejarah penting umat Islam karena mengisahkan Nabi Muhammad SAW dari Masjid Agung di Mekkah menuju Masjid Al-Aqsa, kemudian dinaikkan ke langit ketujuh atau Sidratul Muntaha yang terjadi dalam waktu semalam.
Karena dalam bahasa Arab, Isra berarti perjalanan di malam hari sedangkan Miraj merupakan kenaikan. Adapun peristiwa Isra Miraj terjadi pada malam 27 Rajab dan di tahun 2022 ini jatuh pada 28 Februari.
Untuk memperingati peristiwa penting umat Islam yaitu Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau gelar peringatan Isra Mi’raj di Masjid Agung Baitul Hikmah, Jumat (4/3/22).
Acara tersebut dihadiri Bupati dan Wakil Berau, Sri Juniarsih Mas danH Gamalis, Asissten Setda bersama forkopimda dan OPD Kabupaten Berau, serta diikuti masyarakat.
Sri mengatakan, Setiap kali memperingati isra mi’raj, setidaknya ada dua hal yang mengemuka. Pertama, isra mi’raj sebagai momentum mengenang ketaatan Rasulullah yang paripurna dan perjuangan beliau dalam memperjuangkan serta menyuarakan aspirasi dan keinginan umat.
“Hal ini tergambar dari waktu salat yang semula 50 waktu dalam sehari semalam, terus dikurangi karena menyesuaikan kemampuan umat, hingga pada akhirnya kita diwajibkan salat wajib 5 waktu,” ujarnya.
Lanjutnya, yang kedua, isra mi’raj sebagai momentum untuk memperkuat kesadaran dan komitmen kita dalam melaksanakan perintah salat lima waktu, yang mana ini merupakan esensi dari perjalanan Rasulullah hingga sidratul muntaha.
“Sebagaimana firman Allah dalam Alquran Surat Al-Ahzab Ayat 21 yang isinya, sesungguhnya telah ada dalam diri Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu,” jelasnya.
“Setiap kali kita memperingati isra mi’raj, kita juga selalu mendapatkan nilai dan pelajaran besar dari kepemimpinan Rasulullah dalam mengemban amanat sebagai pemimpin umat, yang sangat tepat kita jadikan contoh teladan dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab kita masing-masing sebagai abdi negara,” tambahnya.
Dirinya menjelaskan, Nilai-nilai besar dan ibrah yang bisa kita petik dari beliau adalah kecerdasannya (fatanah), dapat dipercaya dan tidak pernah ingkar janji (amanah), kemudian berkata benar dan jujur (siddiq) dan menyampaikan segala sesuatu yang perlu diketahui ummatnya (tabligh).
Bagaimana cara Rasulullah menyampaikan apa yang dilihatnya selama ber-isra mi’raj hendaknya kita hayati. Bagaimana kabar gembira bagi orang-orang yang berakhlak terpuji, sebaliknya, bagaimana ancaman azab yang pedih menanti mereka yang ingkar kepada Allah
“Untuk itu, marilah kita memetik hikmah dari peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW. Mari kita resapi, hayati, dan dengarkan dengan sebaik-baiknya ceramah agama yang nantinya akan disampaikan,” tutupnya. (Yud/Ded)