TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Berau, Mustakim Suharjana berkeinginan untuk mengarahkanpara petani di Berau untuk Bertani padi organic. Walaupun sekarang ia mengakui kemungkinan sulit diterapkan di Kabupaten Berau.
Untuk tahap awalan, pihak Distanak akan melakukan pengenalan padiorganik dari Gabungan Tani Organik Sawangan (Gatos), di Desa Ngentak, Kecamatan Sawangan, Magelang Jawa Tengah, pada 15-18 November lalu.
Jelasnya, alasan padi organic sulit sekali diterapkan di Berau karena belum memiliki system irigasi yang memadai. Tapi pihaknya sangat optimis untuk mengenalkan terlebih dahulu mengenai padi organic kepada para petani. Karena dianggap memiliki nilai tinggi dan menjadi kebutuhan di masa depan.
“Untuk alasan kesehatan,” kata Mustakim, berapa hari lalu.
Lanjutnya, padi organik merupakan padi bebas pestisida dan bahan-bahan kimia. Walaupun, harganya relatif lebih mahal. Dia bertekad mengarahkan para petani kepada padi organik. Satu kilo beras organik dibanderol seharga Rp 18.000, dua kali lipat jika dibanding harga beras biasa.
“Petani kita perlu diperkenalkan, karena saat ini full pestisida semua,” ungkapnya.
Mustakim mengakui Kabupaten Berau memiliki padi yang mendekati padi organik, yaitu padi ladang. Jenisnya padi mayas. Tetapi, belum memiliki padi varietas unggul seperti padi organik.
“Kami belum rekom padi organik di Kabupaten Berau. Sawah kita belum ada yang irigasi teknis,” katanya.
Menurutnya, padi organik lebih tepat dikelola generasi muda. Pihaknya, ingin membuat kelompok petani muda yang diarahkan ke padi organik.
“Kalau generani petani saat ini kebanyakan sudah tua, rasanya agak berat jika menanam padi organik,” tegasnya.
Kasi Kelembagaan dan Penyuluhan Pertanian Distanak Berau, Hermansyah menambahkan, padi organik memerlukan sertifikasi khusus pertanian organik. Karena penjualan produk organik syaratnya harus memiliki sertifikat. Mendapatkannya juga tidak mudah. Harus ada tahapan yang dilalui.
“Bukan sembarang menanam padi tanpa pestisida langsung disebut padi organik,” terangnya.
Padi organik baru bisa dipanen dalam waktu empat bulan. Lebih lama satu bulan jika dibanding padi biasa. Kelebihannya, gulanya lebih rendah, lebih sehat dan lebih enak.
“Padi organik memang khas. Begitu dimasak seperti bau pandan,” tutupnya. (Yud/Ded)