TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- Pelajar dan mahasiswa Kabupaten Berau bisa bernapas lebih lega. Khususnya bagi mereka yang telah mengajukan permohonan beasiswa. bulan ini sebagian penerima beasiswa mendapatkan pencarian beasiswa tersebut.
Sesuai dengan visi misi bupati dan wakil bupati Kabupaten Berau, beasiswa Berau Gemilang berganti nama menjadi Berau Cerdas yang ditujukan untuk siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Mahasiswa mulai dari D1, D2, D3, D4 dan juga S1.
kedepannya, pemerintah Kabupaten Berau berencana akan menambah tingkat pendidikan yang akan mendapatkan beasiswa mulai dari S2 hingga S3.
“Rencananya tahun depan mudahan bisa dan ada anggarannya sampai ke S3, mudah-mudahan tahun depan bisa ada karena tahun ini Cuma buka sampai S1 saja,” jelas Syafri Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Pemkab Berau.
Syafri mengatakan dimasa pandemi saat ini maka proses pendaftaran dan juga pembayaran akan dilakukan secara online.
“Penerima harus ber-KTP Berau itu syarat yang paling utama dan masyarakat Berau yang sudah tercatat di Capil. kedua, harus memiliki Kartu Keluarga Berau, Kartu Tanda Mahasiswa untuk yang sedang berkuliah, dan beberapa surat pernyataan,” tegas Syafri.
Dijelaskan Syafri, untuk beasiswa tahun ini dibagi menjadi 3 jenis, pertama beasiswa untuk orang yang tidak mampu, kedua beasiswa prestasi akademik, dan ketiga beasiswa prestasi non akademik.
“Untuk yang non akademik tersebut seperti prestasi siswa / mahasiswa yang mendapat prestasi contohnya dari cabang olahraga, seperti PON kemarin, tapi kebetulan mereka juga mendapat beasiswa dari kampusnya sehingga tidak boleh double jadi kami batalkan untuk dibagikan ke mereka,” ujar Syafri.
Syafri juga menambahkan, ada ratusan siswa/mahasiswa yang rekeningnya tidak aktif sehingga proses transfer dari salah satu bank daerah tidak dapat dilakukan, sehingga uang beasiswa yang telah dinyatakan lolos dikembalikan ke kas daerah dan kemungkinan akan silva.
“Ini sudah masuk pencairan, sebagian juga sudah masuk ke rekening penerima, karena sudah masuk ke Bankaltimtara. Kendalanya kami itu, terkadang anak-anak ini memberi rekening yang tidak aktif ini yang bahaya. Karena ketika nanti tidak bisa masuk di rekeningnya duitnya itu kembali ke kas daerah,” Tandasnya. (Rzl/Ded)