TANJUNG REDEB, PORTALBERAU– Dituntut 6 Tahun kurungan penjara, Terpidana kasus pembacokan yang dilakukan Akmal terhadap rekannya hingga tewas divonis lebih tinggi dari tuntutan, yakni 9 tahun kurungan penjara.
Vonis putusan tersaebut dianggap dilinai sudah sesuai dengan tuntuitan Jaksa Penuntut Umum (JPU) sehingga Pengadilan Negeri (PN) Tanjung Redeb memutuskan 9 tahun pidana penjara terhjadap Akmal.
Kepala Seksi Pidana Umum (Kasi Pidum) Kejaksaan Negeri Berau, Danang Loksono Wibowo mengatakan jika perkara ini sudah Inkrah karena pihak terdakwa juga menerima putusan hakim sehingga JPU tidak perlu mengajukan upaya hukum kembali.
“Perkara ini sudah Inkrah dan tak perlu ada upaya hukum lagi,” ungkapnya.
Danang menerangkan, terpidana Akmal dijatuhi hukuman pidana penjara karena terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja merampas nyawa orang lain, sesuai Pasal 338 KUHP sebagaimana dalam dakwaan jaksa.
“Terpidana Akmal ditahan di Rutan Klas IIB Tanjung Redeb,” katanya.
Sebelum perkara ini dilimpahkan ke meja hijau, Akmal ditangkap jajaran pihak kepolisian pada 17 Februari 2021 di Kecamatan Segah, lantaran membacok rekannya sendiri berinisial Al (25) hingga tewas. Awal mulanya adalah persoalan utang-piutang.
Karena sudah lama ditagih namun tidak dilunasi, maka korban memarahi tersangka. Akibat emosi memuncak dan dipengaruhi minuman alkohol, maka tersangka mengeluarkan parang dan spontan membacok korban hingga tewas.
Kemudian, setelah kurang lebih dua pekan penangkapan terhadap Akmal, Satreskrim Polres Berau, menggelar reka adegan atau rekonstruksi pada 8 Maret 2021 di halaman Mapolres Berau. Dalam rekonstruksi tersebut, ada 10 adegan diperagakan oleh terpidana Akmal.
“Mulai dari penagihan utang hingga dilakukannya pembacokan kepada korban yang tak lain rekannya sendiri. (Ded)