TANJUNG REDEB, PORTALBERAU– Melihat kondisi pandemi Covid-19 di Kabupaten Berau dimana kasus positif yang melonjak naik dan didominasi klaster perusahaan. Sekretaris Daerah (Sekda) Berau, Muhammad Gazali meminta agar pimpinan perusahaan segala sektor diseluruh berau memperketat prokes apalagi saat karyawan keluar daerah.
“Kita minta mereka melakukan koordinasi dengan baik kepada karyawan terkait mungkin saat akan cuti atau bepergian keluar daerah agar benar-benar patuhi prokes,” ungkapnya.
Lanjut Gazali, dari informasi dan data yang ada memang diketahui jika pihak perusahaan sudah melakukan atau menerapkan prokes dengan baik, namun memang pihak perusahaan perlu memfasilitasi karyawannya, khususnya yang akan dan baru datang dari luar Berau.
“Dengan karyawan keluar masuk Berau dari luar daerah jelas potensi masuknya virus Corona ke berau jadi lebih besar. Jadi dalam hal ini, bukan hanya pemerintah daerah yang bergerak namun juga dari pihak perusahaan, ” ujarnya.
Kondisi saat ini yang membuat Berau masuk dalam zona merah diharapkan Gazali bisa menjadi pelajaran dan sebisa mungkin karyawan untuk menunda cuti keluar daerah. Hal ini dilakukan untuk kepentingan bersama.
“Kita paham jika memang itu merupakan Hak karyawannya, namun kita berharap masyarakat bisa memahami kondisi saat ini dan setidaknya kita bisa mengurangi resiko,” ujarnya.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau Iswahyudi mengatakan, Dengan semakin bertambahnya pasien COVID-19, khususnya dari Klaster SIS BMO, membuat Berau berpeluang kembali berstatus zona merah. Apalagi, penambahan pasien COVID-19 melalui transmisi lokal, meningkat drastis.
Saat ini, Dinkes juga terus melakukan tracing pengembangan dari klaster SIS BMO. Seluruh penghuni mess yang menjadi tempat tinggal pasien COVID-19 dengan kode Berau 379 yang menjadi sumber klaster SIS BMO, juga dilakukan tracing.
“Bukan hanya itu, Dinkes juga melakukan pendekatan dengan pihak perusahaan, agar tracing itu juga menjadi tanggung jawab mereka, bukan hanya pemerintah,” pungkasnya. (*)