TANJUNG REDEB, PORTALBERAU – Pemerintah Kabupaten Berau melalui Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan (DTPHP) terus mendorong penguatan ekonomi kampung dengan mengembangkan sektor peternakan berbasis korporasi.
Salah satu langkah nyata dilakukan melalui penyaluran Program Pengembangan Desa Korporasi Ternak (PDKT) kepada kelompok tani di sejumlah kampung.
Kepala DTPHP Berau, Junaidi, melalui Kepala Bidang Peternakan, Eko Wahyu Harianto, mengatakan program PDKT dirancang untuk mengubah pola usaha peternakan masyarakat dari yang bersifat individual menjadi terkelola secara kolektif melalui kelompok dan koperasi.
“Program ini bertujuan memperkuat kelembagaan peternak agar usaha yang dijalankan tidak hanya bersifat sementara, tetapi mampu tumbuh secara berkelanjutan dan profesional,” ungkapnya.
Program PDKT yang didanai dari APBD murni tahun anggaran 2025 tersebut tidak hanya menyalurkan bantuan ternak, tetapi juga membangun sistem usaha peternakan terpadu. Melalui pendekatan korporasi, kelompok ternak didorong memiliki manajemen usaha yang lebih terstruktur, berorientasi jangka panjang, serta memiliki daya saing.
Dalam setiap paket bantuan, kelompok penerima memperoleh total 100 ekor ternak, baik sapi maupun kambing. Komposisinya terdiri dari 60 ekor jantan yang diarahkan untuk kegiatan penggemukan dan 40 ekor betina sebagai indukan untuk pengembangan populasi ternak.
“Skema ini disusun agar kelompok mampu memperoleh hasil ekonomi sekaligus menjaga keberlanjutan produksi,” katanya.
Selain ternak, DTPHP juga menyediakan berbagai sarana penunjang, mulai dari kandang komunal, gudang pakan dan pupuk, hijauan pakan ternak, pakan konsentrat, instalasi air bersih, mesin pencacah (chopper), mesin APPO, obat-obatan hewan, hingga Urea Molases Block (UMB).
“Seluruh fasilitas tersebut dipersiapkan untuk mendukung operasional peternakan dalam satu kawasan terpadu,” ujarnya.
Pada tahun 2025, program PDKT dialokasikan di dua kampung. Di Kampung Sukan Tengah, bantuan berupa 100 ekor sapi disalurkan kepada Kelompok Berkah dan Kelompok Bukit Harapan lengkap dengan paket sarana pendukung.
Sementara itu, Kampung Pesayan menerima bantuan 100 ekor kambing yang diberikan kepada Kelompok Berkah Setia Bersatu dan Kelompok Mufakat, juga disertai fasilitas pendukung sesuai ketentuan program.
Sebelumnya, pada tahun 2024, program serupa telah dilaksanakan di Kampung Samburakat.
Bantuan ternak sapi beserta sarana pendukungnya disalurkan melalui Koperasi Samburakat Maju Bersama, yang menaungi Kelompok Rejeki Subur dan Kelompok Samburakat Jaya Mandiri sebagai pelaksana kegiatan.
Menurutnya, penyaluran melalui koperasi menjadi syarat utama agar pengelolaan usaha berjalan lebih tertib dan terarah.
“Minimal dua kelompok ternak harus berada dalam satu koperasi supaya sistem usaha bisa dikelola secara profesional,” katanya.
Melalui program ini, pemerintah berharap kelompok ternak di kampung mampu berkembang menjadi unit usaha mandiri yang berdaya saing, meningkatkan pendapatan masyarakat, serta berkontribusi terhadap penguatan ketahanan pangan daerah.
“Melalui pendekatan korporasi ini, kami berharap peternak tidak lagi berjalan sendiri-sendiri, tetapi terorganisir, memiliki manajemen yang kuat, dan mampu berkembang secara berkelanjutan,” kuncinya. (*/)
Penulis : Muhammad Izzatullah
Editor : Ikbal Nurkarim
