TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- Warga Kampung Teluk Sulaiman, Kecamatan Biduk-Biduk, Kabupaten Berau, digegerkan dengan insiden serangan buaya terhadap salah satu warga yang sedang mencari ikan di perairan sekitar kampung.
Peristiwa itu menimbulkan keresahan mendalam bagi masyarakat setempat yang kini merasa tidak aman beraktivitas di laut, terutama bagi nelayan kecil yang menggantungkan hidup dari hasil tangkapan harian.
Salah satu warga Teluk Sulaiman, Risqi Wiranda, menceritakan kronologi kejadian tersebut. Ia mengatakan, peristiwa itu bermula saat dua warga setempat turun ke laut untuk mencari ikan menggunakan alat panah tradisional seperti yang biasa dilakukan sehari-hari.
“Kalau kronologi kejadiannya, ada dua warga Teluk Sulaiman yang sedang mencari ikan untuk dimakan sehari-hari dengan cara memanah ikan,” ujar Risqi saat ditemui, Selasa (21/10/25).
Namun tanpa disangka, salah satu dari mereka diserang seekor buaya yang tiba-tiba muncul dari perairan. Warga lain yang berada di lokasi pun langsung meminta pertolongan ke masyarakat sekitar untuk melakukan evakuasi.
“Karena mindset masyarakat di sini memang, buaya tidak akan mengganggu kalau kita tidak mengganggu. Tapi tiba-tiba buaya itu langsung menerkam salah satu warga,” jelasnya.
Menurutnya, kejadian ini bukan hanya sekadar musibah, melainkan juga sinyal bahaya yang harus segera ditangani pemerintah. Ia mengungkapkan bahwa selama ini masyarakat memang sudah terbiasa hidup berdampingan dengan buaya, namun baru kali ini terjadi serangan yang memakan korban.
“Buaya ini memang sudah sering terlihat di sekitar perairan kami. Sebelumnya tidak pernah mengancam, tapi sekarang mulai menyerang. Ini yang menjadi keresahan kami di Kampung Teluk Sulaiman,” katanya.
Dirinyar pun berharap pemerintah segera turun tangan menangani permasalahan ini, meskipun kewenangan pengelolaan satwa liar berada di Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Kalimantan Timur.
“Ini perlu menjadi perhatian pemerintah terkait. Walaupun kewenangannya ada di DKP Provinsi Kaltim, tapi kami sebagai masyarakat tidak bisa hanya menunggu. Kalau dibiarkan, nanti kalau ada warga yang dimangsa dianggap hal biasa. Padahal tidak ada harga yang lebih mahal dari nyawa manusia,”jelasnya.
Ia juga mengkhawatirkan bahwa insiden ini akan berdampak terhadap sektor pariwisata di kampung mereka. Sebab, Teluk Sulaiman dikenal sebagai salah satu destinasi wisata bahari di Berau yang banyak dikunjungi wisatawan karena keindahan lautnya.
“Kami takut hal ini berpengaruh pada wisata di kampung kami. Kalau wisatawan takut datang, otomatis ekonomi masyarakat juga terdampak. Apalagi sebagian besar aktivitas masyarakat memang di laut,” kuncinya. (*/)
Penulis: Muhammad Izzatullah
Editor: Dedy Warseto