PULAU DERAWAN, PORTALBERAU – Setelah bertahun-tahun menyuarakan kekhawatiran terhadap abrasi pantai yang kian menggerus garis pantai Pulau Derawan, masyarakat akhirnya bisa bernapas lega. Pemerintah melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Berau kini bersiap memulai proyek penanggulangan abrasi secara menyeluruh di kawasan tersebut.
Kepala Kampung Pulau Derawan, Indra Mahardika, menuturkan bahwa upaya masyarakat bersama pemerintah kampung yang selama ini memperjuangkan penanganan abrasi kini mulai menunjukkan hasil nyata. Ia menyebut 2025 sebagai titik balik penanganan serius abrasi yang telah lama menjadi ancaman bagi pemukiman dan aktivitas wisata di Pulau Derawan.
“Sudah kami perjuangkan sejak tiga kepemimpinan kampung sebelumnya. Tahun ini, alhamdulillah mulai direalisasikan. Kami sudah masuk pada tahap kajian teknis bersama PUPR,” ujar Indra, Sabtu (21/6/25).
Dalam waktu dekat, tim teknis dan konsultan dari PUPR akan turun ke lokasi untuk melakukan survei lapangan. Survei tersebut akan menjadi dasar penentuan desain dan kebutuhan material dalam proyek proteksi pantai.
Menurut Indra, pemerintah telah mengalokasikan anggaran yang cukup besar untuk tahap awal pelaksanaan, yakni sekitar Rp20 hingga Rp25 miliar, tergantung pada hasil kajian teknis di lapangan. Proyek ini direncanakan mencakup perlindungan pantai sepanjang 50 hingga 200 meter dari garis pantai yang paling terdampak.
“Proses lelangnya sudah mulai berjalan. Ini pertanda bahwa proyek fisiknya akan segera menyusul,” jelasnya.
Ia menegaskan bahwa keberhasilan advokasi ini tidak lepas dari sinergi antara warga, pemerintah kampung, dan instansi teknis. Ia pun berharap proyek ini tidak hanya menghentikan abrasi, tetapi juga mendukung keberlanjutan sektor pariwisata di Pulau Derawan.
“Kami ingin kawasan ini tetap aman, nyaman, dan menarik bagi wisatawan. Penanganan abrasi ini adalah langkah penting ke arah sana,” kuncinya. (*/)
Penulis: Muhammad Izzatullah
Editor: Dedy Warseto