TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau kembali mengalokasikan anggaran untuk program Bantuan Langsung Tunai (BLT) pada tahun 2025. Program ini ditujukan untuk membantu kelompok rentan, seperti fakir miskin, anak yatim piatu, dan lansia terlantar.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Berau, Iswahyudi, menjelaskan bahwa BLT merupakan bentuk perhatian Pemkab Berau terhadap warga yang membutuhkan. Pada 2025, sebanyak 1.275 orang akan menerima manfaat dari program ini, terdiri dari 375 anak yatim piatu dan 900 lansia yang tersebar di sepuluh kelurahan di empat kecamatan.
“Setiap penerima akan mendapatkan bantuan sebesar Rp 500 ribu per bulan, dengan pencairan dilakukan setiap triwulan. Pencairan untuk triwulan pertama rencananya akan dilakukan pada bulan April 2025,” ungkap Iswahyudi, Jumat (31/1/25).
Ia juga menambahkan, sebagian besar penerima bantuan merupakan mereka yang sudah terdaftar pada tahun sebelumnya. Namun, ada beberapa perubahan penerima karena adanya usulan baru dari pihak kelurahan, serta beberapa penerima yang telah pindah atau meninggal dunia.
Anggaran untuk BLT tahun 2025, lanjut Iswahyudi, tersedia sebesar Rp 4.462.500.000 untuk tujuh bulan pertama, yang berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) murni. Sementara itu, untuk lima bulan berikutnya, Pemkab Berau akan mengusahakan dana melalui APBD Perubahan 2025 sebesar Rp 3.187.500.000.
“Program ini bertujuan memberikan dukungan finansial kepada mereka yang membutuhkan, agar bisa meringankan beban hidup dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” bebernya.
Iswahyudi berharap bantuan ini dapat memberikan manfaat signifikan, terutama dalam memenuhi kebutuhan dasar para penerima.
“Meskipun jumlahnya tidak besar, semoga bantuan ini bisa meringankan beban mereka dan terus memotivasi kita semua untuk berbagi dan saling menghargai,” tuturnya.
Untuk memastikan bantuan sampai pada yang tepat, Dinsos Berau juga mengimbau seluruh jajaran kecamatan, kelurahan, dan RT untuk memperbarui data penerima manfaat dan mencatat perkembangan jumlah penduduk yang termasuk kategori yatim piatu, lansia, dan anak terlantar.
“Semoga anak-anak yatim piatu yang kurang mampu dapat terbantu dalam biaya pendidikan mereka, dan para lansia yang membutuhkan dapat lebih mudah memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari,” kuncinya. (*/)
Penulis: Wahyudi
Editor: Dedy Warseto