TANJUNG REDEB, PORTALBERAU – Produksi kelapa dalam, kembali menghidupkan usaha pembuatan sabun berbasis minyak kelapa yang dimiliki Kampung Giring-Giring, Kecamatan Biduk-Biduk, Kabupaten Berau, merupakan potensi besar bagi kampung tersebut.
Dalam rangka mendukung potensi tersebut pemerintah berencana merenovasi rumah produksi agar memenuhi standar Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung (DPMK) Berau, Tenteram Rahayu, mengungkapkan bahwa produksi sabun di kampung tersebut sempat populer, tetapi terhenti akibat kendala perizinan.
“Kami ingin menghidupkan kembali usaha ini dengan membangun rumah produksi yang sesuai standar,” ujarnya.
Saat ini, DPMK Berau sedang menyiapkan berbagai langkah, termasuk berkoordinasi dengan BPOM untuk proses sertifikasi. Namun, sebelum izin diperoleh, rumah produksi harus dibangun terlebih dahulu.
“Untuk memperoleh izin BPOM, fasilitas produksi harus sesuai standar,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Kampung Giring-Giring, Sarlina, menyampaikan bahwa masyarakat setempat telah lama memanfaatkan minyak kelapa, baik untuk memasak maupun produksi sabun.
“Sebelumnya, pembuatan sabun dilakukan di rumah warga, tetapi kini harus dipindahkan ke tempat yang lebih layak,” ucapnya.
Pada tahun 2024, pihak kampung mulai mengurus kembali perizinan dan membentuk pengelola baru, yaitu BUMK Mutiara Hijau.
“Renovasi rumah produksi ini direncanakan dimulai awal 2025 dengan menggunakan Anggaran Dana Kampung (ADK) sekitar Rp 30-40 juta,” jelasnya.
Jika produksi sudah memenuhi standar BPOM, pemerintah daerah akan mendorong hotel dan penginapan di Berau untuk menggunakan sabun produksi lokal.
“Kami berusaha melanjutkan usaha ini agar semakin berkembang,” pungkasnya. (*/)
Penulis : Muhammad Izzatullah
Editor : Dedy Warseto