TANJUNG REDEB, PORTALBERAU – Kurangnya dokter spesialis di Kabupaten Berau menjadi hal yang terus diperhatikan. Sehingga, pemenuhan kebutuhan tedsebut terus diusahakan.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Berau, dr.Jusram mengatakan bahwa pada tahun 2024 ini ada 8 dokter umum yang melanjutkan pendidikannya ke dokter spesialis.
“Yang melanjutkan pendidikan untuk spesialis mata, penyakit dalam, urologi, radiologi, THT, fisioterapi, dan spesialis anak dua orang,” ucapnya pada Jum’at (20/12/2024).
Pihaknya terus mendorong agar para dokter umum terus didorong agar melanjutkan pendidikan sebagai spesialis.
Ia pun menyampaikan bahwa terdapat beberapa dokter yang telah memperoleh rekomendasi untuk melanjutkan ke jenjang spesialisnya.
Hal ini sesuai dengan salah satu program yang dijalankan, yakni program pendidikan dokter berkelanjutan. Sehingga, IDI Berau akan berkomitmen untuk program itu dapat tercapai.
Maka dari itu, dokter umum yang saat ini sedang melanjutkan pendidikan sangat wajib untuk kembali mengabdi di Berau. Hal itu dikarenakan, telah terdapat kontrak yang mengikat.
Walaupun biaya pendidikan diberikan dari pusat, tapi untuk rekomendasi diberikan dari Berau. Sehingga, itu dapat menjadi dasar untuk para dokter yang bersekolah kembali di Kabupaten Berau.
“Ada beberapa alasan yang membuat mereka ini harus kembali ke Berau. Alasan itu ialah karena mereka memang orang Berau. Selanjutnya, rekomendasi untuk pendidikan mereka pun untuk melanjutkan pendidikan spesialis juga dari Berau,” tuturnya
Kemudian, alasan lainnya ialah para dokter yang melanjutkan pendidikan merupakan anggota IDI Cabang Berau. Selain itu, aturan pusat juga menjadi salah satu syarat mengikat.
Sehingga, pasa saat ini memang pemerintah pusat tidak akan menerbitkan STRnya, apabila yang bersangkutan tidak kembali ke daerah yang merekomendasikan.
Sebagai informasi untuk tahun depan kemungkinan dokter yang akan menyelesaikan dari pendidikan itu adalah dokter anak. Dan di tahun berikutnya ada dokter jantung.
“Pada tahun depan juga kemungkinan yang direkomendasikan akan banyak,” kuncinya. (*/)
Penulis : Muhammad Izzatullah
Editor : Ikbal Nurkarim