TANJUNG REDEB, PORTALBERAU– Guna memastikan distribusi kebutuhan pokok berjalan lancar dan kuotanya tersedia untuk kebutuhan masyarakat. Pemerintah kabupaten Berau menggelar pertemuan terbatas dengan sejumlah pihak distributor daerah. Pertemuan ini digelar melalui Video Conference, diruang rapat Diskominfo (17/4/20) tadi pagi.
Pertemuan dibuka oleh Bupati H. Muharram bersama Wakil Bupati H.Agus Tantomo. Hadir diantaranya Sekda Muhammad Gazali, Kepala Disprindagkop Wiyati, Kepala Bulog Andi Wiseso, Ketua Apindo serta sejumlah pihak distributor.
Bupati H. Muharram menyampaikan, tujuan dari rapat ini karena adanya laporan masyarakat terkait dengan kebtuuhan pangan tertentu, khususnya gula mencapai harga Rp 19 ribu perkilonya. Sekaligus memastikan distribusi kebutuhan pokok juga aman ditengah warga.
“Kita merespon cepat apa yang menjadi laporan dari masyarakat, dan ingin mengetahui seperti apa penyebabnya,”katanya.
Dijelaskannya, dari pertemuan ini kita juga mencari solusi bagaimana harga tidak membebani masyarakat, terutama dalam rangka menangani Covid-19 dan menyambut bulan puasa, yang memang dinilai cukup tinggi nilai konsumsi ditengah warga.
“Setelah mendapat penjelasan, saya piker enam bulan kedepan kebutuhan pokok maupun distribusi juga akan aman dan lancar,”jelasnya.
Melalui Video Conference, Wakil Bupati H. Agus Tantomo memberikan informasi,ia mengatakan stok kebutuhan pangan di Berau, termasuk gula aman. Yang memang menjadi permasalahan adalah harga gula yang tinggi, situasi harga ini memang sama hampir diseluruh Indonesia.
Harga beli dipulau Jawa memang mahal, sehingga juga berpengaruh didaerah sini. Misalnya, harga di Surabaya kisaran Rp 16.300 per kilonya, pedagang atau pengecer disini menjual sekitar Rp 19 ribu per kilo.” Artinya memang dari luar daerah harga ini sudah mahal, tapi stok kita aman, bahkan menjelang lebaran 200 ton gula akan datang dari Bulog,”urainya.
Sementara Kepala Bulog Andi Wiseso mengungkapkan, bahwa sedikti ada keterlambatan stok gula, karena kondisinya belum mendapatkan ijin impor. Tetapi dalam waktu dekat sebanyak 25 ton kemudian menyusul 200 ton akan tiba di Berau. Sedangkan untuk beras medium akan tiba 100 ton, dan 70 ton dalam posisi perjalanan.
“Ini cukup selama 6 bulan kedepan, untuk gula kita akan jual dengan harga eceran tertinggi Rp 12.500 perkilonya untuk masyarakat,”ungkapnya.
Kesimpulan dari hasil pertemuan ini agar Disprindagkop maupun pihak Bulog agar selalu mengontrol dan pengawasan harga dipasaran, supaya masyarakat juga tidak panik, terutama menghadapi wabah dan menjelang datangnya bulan puasa ini. Sekaligus meminimalisir adanya penimbunan dan memanfaatkan momentum yang sulit seperti saat ini.
SUMBER: Pemkab Berau