TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- Ratusan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Rutan Kelas II B Tanjung Redeb menggunakan hak suaranya di tiga TPS yang disediakan di dalam rutan.
Kepala Rutan Kelas II Tanjung Redeb, Dadang Firmansyah menuturkan bahwa pihaknya dengan KPU Berau bekerjasama dan telah menyiapkan tiga TPS khusus, yakni TPS 901, TPS 902 dan TPS 903.
“Totalnya ada 650 Daftar Pemilih Tetap (DPT). Selain WBP juga proses pencoblosan diikuti para petugas rutan,” terangnya, Rabu (14/2/24).
Dadang menyebut, total WBP di Rutan Kelas II Tanjung Redeb saat ini sebanyak 636 orang. 43 orang diantaranya tidak mendapatkan hak pilih. Pasalnya, ada beberapa data yang invalid hasil dari sinkronisasi Disdukcapil dan KPU Berau.
“Kebanyakan asal DPT dari luar, sisanya bermasalah dengan NIK ganda serta tidak sama dengan KTP,” bebernya.
Ia menjelaskan, terkait sistem pemilihan di dalam rutan tidak sama dengan TPS pada umumnya. Kata dia, pihaknya memperketat proses pencoblosan yaitu dilakukan dengan menggunakan sistem jemput bola. Dengan mengeluarkan satu persatu warga binaan dari kamarnya secara bergantian untuk memberikan hak pilihnya.
“Bergantian waktu pencoblosan, disamping menjaga hak asasi para WBP,” katanya.
Pemberlakuan pengetatan proses pencoblosan, diakuinya para saksi diberikan ruang gerak yang dibatasi. Saksi diperbolehkan membawa handphone, namun tidak diperbolehkan untuk mengambil gambar. Hal itu dilakukan agar tetap menjaga hak privasi dari warga binaan.
“Kami tetap menjaga hak asasi dan privasi dari WBP agar saksi didalam tidak salah dalam mengambil gambar,” ungkapnya.
Walaupun sistem yang diberlakukan ketat, pihaknya tetap mengkoordinir kebutuhan media baik berupa foto maupun video. Karena secara peraturan yang bisa mengambil dokumentasi di TPS khusus hanya pihak Rutan dan Panwaslu.
“Kami telah buatkan grup WhatsApp (WA) untuk media dan saksi. Hasil dokumentasi akan dishare untuk dipublikasikan,” terangnya.
Dadang juga menambahkan, dalam pelaksanaannya tidak ada intervensi kepada para WBP. Warga binaan dibebaskan untuk menentukan pilihan berdasarkan hati nuraninya.
“Sejauh ini pelaksanaan berjalan dengan lancar. Semoga hingga penghitungan nanti bisa tetap demikian,” pungkasnya. (Yud/Ded)