TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- Pemkab Berau menggelar apel dalam rangka memperingati Apel Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia Tahun 2023 di SMA Negeri 5 Berau, Kabupaten Berau. Apel tersebut dipimpin oleh Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas, Senin (7/8/23).
Bupati membacakan sambutan dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan,Siti Nurbaya Bakar. Sri mengatakan, Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang diselenggarakan setiap tanggal 5 Juni bertajuk “Solusi untuk Polusi Plastik (Solutions to Plastic Pollution)“ dimulai ketika Majelis Umum PBB tahun 1972 menetapkan 5 Juni sebagai Hari Lingkungan Hidup Sedunia pada saat Konferensi Stockholm.
“Penekanan tahun ini kita sasar mencarikan solusi untuk polusi plastik,” ungkap Sri.
Lanjutnya, polusi plastik adalah ancaman nyata yang berdampak pada setiap komunitas di seluruh dunia. Diproyeksikan oleh UNEP bahwa pada Tahun 2040 akan terdapat 29 juta ton plastik masuk ke ekosistem perairan.
“Yang paling rawan terkontaminasinya ekosistem perairan oleh sampah plastik,” tuturnya.
Karena menurutnya, resolusi penanganan plastik ini merupakan langkah besar dalam upaya dunia memerangi polusi plastik, mengingat semakin mengkhawatirkannya permasalahan plastik yang ikut berperan dalam tiga jenis krisis yang melanda planet Bumi, diantaranya perubahan iklim, kehilangan biodiversitas, serta polusi.
“Masih ada banyak lagi jenis polusi akibat plastik ini,” katanya.
Sri menjelaskan, berdasarkan data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (sipsn.menlhk.go.id), di tahun 2022 Indonesia menghasilkan sekitar 68,5 Juta Ton sampah dan sekitar 18,5 persen diantaranya kebanyakan berupa sampah plastik.
“Pemerintah menargetkan bisa mengurangi sampah sebesar 30 persen di tahun 2025 dan dapat menangani tumpukan sampah sebelum ada kebijakan ini sebesar 70 persen pada 2025 nanti,” jelasnya.
Selain itu, hingga Desember 2022, sebanyak 15 badan usaha telah menerapkan EPR dengan jumlah sampah terkurangi sebesar 1.145,5 Ton n. Pemerintah juga tengah melakukan pendampingan teknis peta jalan pengurangan sampah pada 353 badan usaha.
“Circular economy atau ekonomi sirkular disini tidak hanya sekadar daur ulang sampah. Ekonomi sirkular adalah konsep memaksimalkan nilai penggunaan suatu produk dan komponennya secara berulang, sehingga tidak ada sumber daya yang terbuang (resource efficiency),” terangnya.
Ia menambahkan, potensi ekonomi sirkular selain mendatangkan manfaat ekonomi untuk masyarakat, juga sejalan dengan target pencapaian zero waste 2040, serta zero emission pada tahun 2050 atau lebih cepat
“Pemkab Berau melalui DLHK juga berkomitmen untuk ikut berkontribusi dalam memerangi sampah plastik di Bumi Batiwakkal sedini mungkin dengan dimulai dari sosialisasi kepada anak-anak di sekolah. Serta dengan program-program yang tepat dan benar,” pungkasnya. (Yud/Ded/Adv)





