TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- Pemkab Berau melalui Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman Kabupaten Berau menggelar sosialisasi dan launcing Kolaborasi Implementasi Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan Pemukiman Kumuh bertemakan “Berau Tersenyum”, Senin (31/10/22).
Dalam sambutannya, Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas mengatakan, dirinya mewakili Pemkab Berau mengapresiasi pelaksanaan kegiatan ini sebagai upaya penguatan sinergitas untuk menjalankan program pemenuhan pelayanan dasar di lingkungan permukiman.
“Yang mana, pemkab kita diharapkan dapat melakukan percepatan penanganan permukiman kumuh secara komprehensif, serta terselenggaranya keterpaduan dan keberlanjutan program melalui peran aktif semua sektor,” ungkap Sri.
Diketahui bersama bahwa masih banyak permasalahan pembangunan perkotaan yang harus pihaknya selesaikan. Namun di sisi lain, pihaknya juga dihadapkan pada situasi serta keterbatasan sumber daya yang dimiliki untuk memecahkan permasalahan tersebut.
“Oleh karena itu, untuk mencapai kota yang nyaman dihuni untuk semua, maka diperlukan keterlibatan dari setiap pemangku kepentingan, mulai pemerintah pusat, pemerintah daerah, sektor swasta, komunitas filantropi, komunitas, organisasi masyarakat, akademisi perguruan tinggi, maupun lembaga-lembaga yang memiliki peran penting untuk mewujudkan pembangunan perkotaan yang berkelanjutan sesuai dengan kapasitas masing-masing,” jelasnya.
Lanjut Gamalis, menurutnya, dalam menangani permasalahan permukiman, perlu dibangun komitmen bersama dan melakukan kolaborasi antar stakeholders dalam menuntaskan permasalahan perumahan dan permukiman kumuh secara komprehensif, dalam hal ini di Kabupaten Berau, terutama yang menyangkut pengaturan bangunan, penyediaan infrastruktur dasar lingkungan, penyediaan sarana prasarana sanitasi dan persampahan, serta kesiapsiagaan bencana atau proteksi kebakaran.
“Sinergitas dan kerjasama semua pihak diperlukan untuk penanganan permasalahan perumahan dan pemukiman kumuh di Bumi Batiwakkal,” tegasnnya.
Dikatakannya, semua permasalahan ini tentunya tidak dapat dituntaskan oleh satu pihak atau pemerintah saja, tetapi sangat memerlukan kolaborasi multi-sektor, baik dari sisi pelaksanaan maupun pendanaan, serta adanya peran aktif dari pihak swasta dan masyarakat sebagai pelaku pembangunan. Hal ini sejalan dengan capaian target RPJMD Berau hingga tahun 2026 untuk menuntaskan pemenuhan akses air minum layak hingga 97 persen, akses sanitasi layak hingga 90 persen, pengelolaan persampahan menjadi 100% dan pengurangan kawasan kumuh, yaitu 0 hektare.
“Saya mengharapkan, peranan dari berbagai perangkat terkait untuk menyukseskan program Berau Tersenyum ini dalam rangka mewujudkan Kabupaten Berau yang layak huni, sanggam, dan menyejahterakan, seperti branding yang diusung oleh Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, yaitu tersenyum, yang merupakan singkatan dari tertata, sehat, nyaman, unggul dan menarik,” pungkasnya. (Yud/Ded)