TANJUNG REDEB, PORTALBERAU-Miniatur perahu layar berwarna kuning dilepaskan atau dilarung ke laut lepas di perairan Kampung Tanjung Batu Kecamatan Pulau Derawan, Minggu (22/12) kemarin. Tradisi turun temurun ini digelar masyarakat Suku Bajau Kampung Tanjung Batu yang digelar dengan serangkaian kegiatan selama tiga hari. Wabup Bupati Berau, Agus Tantomo, Asisten I Setkeb Berau, Datu Kesuma, beserta Ketua DPRD Kalimantan Timur, Makmur HAPK, yang juga mantan Bupati Berau, turut hadir dan menyaksikan prosesi adat Mag’Jamu.
Menurut Sekretaris Ikatan Kerukunan Keluarga Bajau (IKKB), Refliansyah, tradisi Mag’Jamu merupakan warisan leluhur suku Bajau yang dilakukan setiap setahun sekali. Prosesi melepaskan miniature perahu ke laut disampaikannya merupakan puncak dari serangkaian beberapa kegiatan yang dilaksanakan. Tradisi ini dilakukan masyarakat Bajau untuk menjaga tradisi para pendahulu dan menjadi kearifan local masyarakat Suku Bajau yang mayoritas bergantung hidup pada hasil laut.
Melalui momentum ini, Refliansyah mewakili masyarakat adat Kampung Tanjung Batu juga menyampaikan beberapa harapan untuk mendapat dukungan dari pemerintah daerah dalam upaya melestarikan tradisi adat yang telah dilakukan turun temurun. “Ini adalah budaya turun temurun dari pendahulu kami yang harus kami lakukan secara berkesinambungan, adat istiadat suku Bajau ini,” ungkapnya.
Refliansyah juga berharap Tanjung Batu sebagai pintu gerbang wisata bahari Bumi Batiwakkal juga menjadi kampung budaya. Sehingga destinasi wisata tidak hanya beorientasi kepada wisata alam bahari. Tetapi juga terhadap budaya yang menjadi ciri khas daerah tersebut. Dengan budaya kearifan lokal ini diharapkannya akan turut menarik wisatawan dan akhirnya memberikan dampak positif kepada pendapatan asli daerah dari sektor pariwisata.
Wakil Bupati Berau, Agus Tantomo, yang turut mengikuti prosesi adat, memberikan apresiasi kepada masyarakat suku Bajau Kampung Tanjung Batu yang masih mempertahankan tradisi warisan para leluhur. Wabup berharap budaya asli ini harus terus dipertahankan. Agus Tantomo menegaskan mendukung upaya pelestarian melalui kegiatan yang rutin dilaksanakan setiap tahun ini.
Tidak hanya mempertahankan tradisi kepercayaan bagi masyarakat suku Bajau dengan prosesi Mag’Jamu. Disampaikan Wabup prosesi ini juga menjadi salah satu daya tarik pariwisata Kabupaten Berau. Pasalnya tidak seluruh orang atau negara memiliki budaya semacam ini. Sehingga mereka yang ingin melihat dan menyaksikan langsung prosesi Mag’Jamu harus datang ke kampung Tanjung Batu. “Ini dari kacamata saya selain sebagai tradisi para leluhur, ini juga menjadi potensi pariwisata daerah,” ungkapnya.
Hal Senada disampaikan Ketua DPRD Kaltim, Makmur HAPK yang mendukung penuh dan berharap tradisi yang dilaksanakan masyarakat Tanjung Batu ini dapat dipertahankan dan terus dilestarikan. Pemerintah daerah diharapkannya memberikan dukungan sehingga kegiatan ini dapat dikemas semakin baik lagi sebagai bagian daya Tarik pariwisata. (hms4)