TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- Pemkab Berau terus memperkuat kualitas sumber daya manusia aparatur melalui transformasi sistem pembelajaran berbasis digital.
Langkah ini ditandai dengan penerapan Sistem Pembelajaran Pengembangan Kompetensi Secara Terintegrasi (ASN Corpu), yang kini mulai diimplementasikan di lingkungan ASN Berau.
Sistem ini dirancang untuk membangun budaya belajar berkelanjutan bagi ASN, agar lebih adaptif terhadap perkembangan teknologi dan dinamika pelayanan publik.
Peluncurannya bertepatan dengan momen pelepasan peserta Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) dan Pelatihan Dasar (Latsar) CPNS Angkatan 1 dan 2 di Ballroom Hotel Mercure, Tanjung Redeb pada Jumat (10/10/25).
Dalam kesempatannya, Wakil Bupati Berau, Gamalis, menegaskan bahwa peningkatan kompetensi ASN bukan sekadar memenuhi kebutuhan administratif, tetapi menjadi pondasi utama dalam membangun tata kelola pemerintahan yang efektif, transparan, dan berorientasi hasil.
“Salah satu misi utama Pemerintah Kabupaten Berau adalah menciptakan tata kelola pemerintahan yang akuntabel, inovatif, dan berintegritas. ASN Corpu menjadi bagian penting dari upaya tersebut, karena memperkuat pembelajaran berbasis data dan kolaborasi lintas sektor,” ungkap Gamalis.
Menurutnya, sistem pembelajaran digital ini memungkinkan ASN mengakses berbagai materi pengembangan kompetensi secara terintegrasi dan berkelanjutan.
Dengan begitu, kata dia, proses peningkatan kapasitas tidak lagi bergantung pada pelatihan tatap muka atau kegiatan bersifat seremonial.
“Dunia kerja pemerintahan kini menuntut kecepatan dan adaptasi. ASN tidak boleh berhenti belajar hanya karena pelatihan selesai,” ujarnya.
“Justru setelah ini, setiap peserta harus terus mengembangkan inovasi dan aksi perubahan yang bermanfaat langsung bagi masyarakat,” sambung Gamalis.
Ia menilai, hasil pelatihan dan aksi perubahan yang lahir dari peserta PKP maupun Latsar dapat menjadi sumber ide kebijakan baru. Jika terbukti efektif, inovasi tersebut akan dipertimbangkan untuk diterapkan secara permanen di perangkat daerah.
“Banyak ide lahir dari ASN di lapangan, dari mereka yang memahami persoalan pelayanan sehari-hari. Pemerintah daerah akan membuka ruang lebih luas agar inovasi semacam itu bisa diadopsi,” tuturnya.
Dirinya juga menekankan pentingnya membangun karakter ASN sebagai pelayan publik sejati profesional, berintegritas, dan mampu memberikan solusi atas kebutuhan masyarakat.
“Kepercayaan masyarakat tumbuh dari pelayanan yang nyata. Karena itu, setiap ASN harus memandang dirinya bukan sekadar pegawai, tapi pelayan publik yang terus belajar dan beradaptasi,” ucapnya.
Gamalis menambahkan, melalui sistem ASN Corpu, pihaknya berharap dapat melahirkan aparatur yang tidak hanya cakap secara teknis, tetapi juga memiliki pola pikir kolaboratif, terbuka terhadap perubahan, dan siap menghadapi tantangan pembangunan daerah di masa mendatang. (*/)
Penulis: Wahyudi
Editor: Dedy Warseto





