PORTALBERAU – Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mengumumkan langkah tegas dalam menjaga sistem keuangan nasional dengan memblokir atau menghentikan sementara transaksi pada rekening dormant, yaitu rekening yang tidak aktif dalam jangka waktu tertentu.
PPATK menjelaskan bahwa rekening dormant yang dimaksud adalah rekening yang tidak menunjukkan aktivitas transaksi selama 3 hingga 12 bulan, tergantung pada kebijakan masing-masing bank.
Langkah ini dianggap penting untuk mencegah penyalahgunaan oleh pihak tidak bertanggung jawab.
Jenis rekening yang akan diblokir mencakup rekening tabungan atas nama perorangan maupun perusahaan, rekening giro, serta rekening dalam bentuk rupiah maupun valuta asing.
Semuanya akan dinonaktifkan sementara jika memenuhi kriteria sebagai rekening pasif.
Adapun kriteria rekening pasif antara lain tidak adanya transaksi debit maupun kredit, tidak terjadi transfer masuk atau keluar, serta tidak ada akses melalui ATM, mobile banking, maupun teller dalam periode waktu tertentu.
Langkah ini diambil karena banyaknya kasus penyalahgunaan rekening dormant, seperti diperjualbelikan secara ilegal dan digunakan untuk tindak pidana pencucian uang (TPPU).
Bahkan, sejumlah rekening ditemukan sebagai tempat menyimpan dana hasil kejahatan seperti penipuan, korupsi, hingga perdagangan ilegal.
“PPATK menemukan banyak rekening dormant yang disalahgunakan, seperti hasil jual beli rekening atau digunakan untuk tindak pidana pencucian uang,” ungkap lembaga tersebut melalui akun resminya @ppatk_indonesia, Senin (28/7).
Pemblokiran ini dilakukan sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang, sebagai bentuk perlindungan terhadap masyarakat dan sistem keuangan nasional.
Langkah ini juga sekaligus menjadi pemberitahuan resmi bagi nasabah, ahli waris, atau perusahaan terkait bahwa meskipun rekening masih aktif secara administratif, namun tidak dapat digunakan sampai adanya klarifikasi atau aktivasi kembali oleh pihak bank.
Masyarakat diimbau untuk rutin memantau aktivitas rekening dan segera mengaktifkan kembali rekening yang lama tidak digunakan agar tidak terdampak kebijakan ini.
PPATK menegaskan bahwa tujuan utama dari tindakan ini adalah menciptakan sistem keuangan yang bersih dan aman dari kejahatan finansial. (*/)