TANJUNG REDEB, PORTALBERAU – Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur, Syarifatul Syadiah, menyoroti sejumlah persoalan mendasar yang masih membayangi Pulau Maratua, salah satu destinasi unggulan pariwisata di Kabupaten Berau.
Dalam kunjungan kerjanya baru-baru ini, ia menegaskan pentingnya perhatian serius dari pemerintah daerah, terutama dalam hal pengendalian abrasi dan pemerataan infrastruktur.
Menurut Syarifatul, meskipun Maratua dikenal luas sebagai ikon wisata bahari yang telah mendunia, kenyataannya masih banyak kebutuhan dasar masyarakat yang belum terpenuhi secara maksimal.
Salah satunya adalah penanganan abrasi pantai yang kian mengkhawatirkan di beberapa titik.
“Selama ini masyarakat kerap mengusulkan penanganan abrasi di Teluk Harapan. Tapi saat kami turun langsung, ternyata kondisi yang sama juga terjadi di Kampung Payung-Payung. Ini jelas harus menjadi bagian dari rencana prioritas, bukan hanya fokus di satu wilayah,” tegasnya.
Ia menyebut, abrasi pantai di Maratua disebut kian meluas, dan jika tidak segera ditangani, dikhawatirkan dapat mengancam pemukiman warga dan infrastruktur penunjang pariwisata.
Meski secara kewenangan berada di tingkat provinsi, Syarifatul mendorong agar Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Berau juga terlibat aktif dan menjadikan isu ini sebagai agenda penting.
“Jangan hanya mengandalkan program provinsi. Pemerintah kabupaten harus ambil bagian, karena dampaknya langsung dirasakan masyarakat Berau,” katanya.
Selain abrasi, legislator dari daerah pemilihan Bontang, Berau, dan Kutai Timur ini juga mengangkat persoalan infrastruktur jalan di Teluk Harapan.
Ia menyayangkan kondisi akses jalan yang masih minim, bahkan sebagian besar belum tersentuh aspal.
“Bayangkan saja, hingga sekarang jalan utama ke Teluk Harapan masih berupa tanah dan batu. Bahkan semenisasi pun hanya sepanjang sekitar 10 meter, itu pun tidak memadai. Mobil pun susah masuk ke sana,” ungkapnya.
Padahal, lanjut Syarifatul, kawasan Teluk Harapan menyimpan potensi besar sebagai lokasi wisata mancing yang bisa dikembangkan lebih jauh untuk menarik wisatawan.
Peningkatan infrastruktur, menurutnya, akan membuka peluang lebih besar dalam menggerakkan sektor ekonomi lokal.
Tidak hanya infrastruktur dan lingkungan, Syarifatul juga menyoroti pentingnya dukungan pemerintah terhadap event budaya dan pariwisata yang sudah rutin digelar di Maratua, salah satunya event musik tahunan yang semakin dikenal publik.
“Ini agenda yang sudah ada setiap tahun. Kalau Disbudpar Berau bisa mendukung lebih maksimal, saya yakin ini bisa menjadi daya tarik wisata baru, sekaligus mendukung ekonomi kreatif masyarakat,” ucapnya.
Sari sapaan akrabnya, menegaskan komitmennya sebagai wakil rakyat untuk terus menyuarakan aspirasi masyarakat Maratua, khususnya menyangkut kebutuhan yang bersifat strategis dan menyentuh langsung kehidupan warga.
“Pulau ini punya posisi strategis karena langsung berbatasan dengan negara lain. Pemerintah harus serius memastikan pembangunan yang merata dan berkelanjutan, agar Maratua benar-benar menjadi beranda terdepan Indonesia, bukan hanya dari segi wisata, tapi juga dari kualitas hidup masyarakatnya,” kuncinya. (*/)
Reporter: Wahyudi
Editor: Ikbal Nurkarim