KELAY, PORTALBERAU – Kekayaan Sumber Daya Alam (SDA) di Kabupaten Berau tak kunjung habis. Kali ini potensi datang dari salah satu kampung di Kecamatan Kelay.
Hasil SDA itu ialah Cokelat khas Kampung Merasa yang memiliki keunikan dari rasa vanilla hingga pedasnya.
Salah satu pengelola Cokelat Merasa, Irmaya Badawe mengatakan, potensi Cokelat ini berasal dari biji buah kakao yang difragmentasi.
Buah tersebut berasal dari kelompok tani yang berasal dari kampung tersebut.
“Kelompok tani itu yang mengelola biji kakao. Kemudian kami kirimkan Pipiltin Cocoa dan yang kami kirim pun merupakan fragmentasi yang terbaik. Untuk grade A kita kirim yang lainnya itu lah yang dikelola menjadi cokelat Merasa,” ujarnya.
Produksi Cokelat Merasa ini pun terus berkembang. Hal ini dibuktikan digunakannya cokelat tersebu Saat di salah satu cafe di Tanjung Redeb yakni Cafe Milky Way. Kemudian, sisanya menjadi usaha ibu-ibu yang ada di masyarakat.
“Untuk konsumen dari usaha tersebut yang saat ini telah berjalan ialah wisatawan dalam dan luar negeri, OPD yang berkunjung, dan warga kampung sekitar,” kata Irmaya
Ia pun menyampaikan bahwa cokelat ini dapat di pesan melalui online. Walaupun hanya dipasarkan di Kabupaten Berau. Hal itu karena, cokelat ini murni tanpa pengawet.
Tapi, ketika memang bisa di bawa langsung maka dapat di bawa ke luar daerah tanpa melalui ekspedisi.
“Walau belum dipasarkan menggunakan ekspedisi tapi, cokelat ini pun telah tembus hingga ke Jakarta,” ungkapnya.
Dia menyatakan bahwa produksi Cokelat Merasa da dalam kurun waktu 1 bulan dapat menembus 10 hingga 20 Kg. Kemudian, untuk ketahanannya dapat bertahan hingga 3 bulan.
Oleh karena itu, dirinya mengharapkan adanya dukungan nyata dari Pemkab Berau terhadap produksi cokelat lokal ini.
Hal itu karena, selama ini pengolahan Cokelat Merasa ini baru dibantu oleh BUMK dan Pokdarwis saja.
“Kami pun mengharapkan support pemerintah dan berharap adanya rumah kemas atau produksi khusus Cokelat Merasa,” kuncinya. (ADV)
Penulis : Muhammad Izzatullah
Editor : Ikbal Nurkarim