TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- Pemkab Berau bersama Perum Bulog kini tengah membahas skema pembangunan gudang penyimpanan baru guna memperkuat ketahanan pangan di wilayah setempat.
Pasalnya, kapasitas gudang Bulog yang ada saat ini dinilai belum memadai untuk menampung kebutuhan komoditas pangan yang terus meningkat.
Dalam kesempatannya, Kepala Dinas Pangan Kabupaten Berau, Rakhmadi Pasarakan, mengungkapkan bahwa Bulog telah menyampaikan rencana pembangunan gudang tersebut kepada Pemkab.
Lanjutnya, salah satu poin penting yang dibahas adalah permintaan dukungan penyediaan lahan untuk lokasi pembangunan fasilitas baru.
“Bulog sudah mengajukan rencana ini karena gudang yang ada sekarang belum cukup menampung komoditas seperti beras dan jagung, apalagi dengan adanya instruksi pemerintah pusat agar Bulog menyerap lebih banyak produk lokal,” ungkap Rakhmadi.
Ia menjelaskan, rencana ini masih berada dalam tahap awal dan menunggu respons lebih lanjut dari Bupati Berau. Alternatif lahan sudah mulai dibicarakan, namun keputusan akhir tetap berada di tangan Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) sebagai instansi yang menangani pengelolaan aset milik daerah.
“Beberapa opsi skema pembangunan juga tengah dikaji. Bisa saja gudang dibangun langsung oleh Bulog, atau dibangun oleh Pemkab dan nantinya disewakan kepada Bulog. Semua tergantung hasil pembahasan selanjutnya,” bebernya.
Rakhmadi menegaskan bahwa Pemkab Berau siap mendukung upaya Bulog dalam menjaga ketersediaan pangan, khususnya dalam menghadapi situasi darurat atau lonjakan permintaan.
Di sisi lain, Kepala Bulog Cabang Berau, Lucky Ali Akbar, mengatakan kapasitas gudang Bulog saat ini hanya mampu menampung sekitar 1.700 ton. Padahal, kebutuhan ideal untuk menjaga stok selama tiga hingga empat bulan ke depan berada di kisaran 6.000 hingga 7.000 ton.
“Dengan jumlah penduduk Berau sekitar 300 ribu jiwa dan asumsi konsumsi beras sekitar 2.000 ton per bulan, maka untuk menjaga stok selama tiga bulan saja diperlukan minimal 6.000 ton. Itulah mengapa kapasitas gudang harus diperluas,” terangnya.
Selain beras, gudang tersebut juga digunakan untuk menyimpan berbagai komoditas pokok lain. Hal ini menjadikan penambahan kapasitas menjadi semakin krusial agar distribusi pangan tetap lancar, terutama saat kondisi darurat atau peningkatan permintaan.
Lucky menyampaikan bahwa pihaknya telah membuka komunikasi dengan Pemkab Berau terkait rencana tersebut dan saat ini tengah menjajaki sejumlah lokasi potensial yang dapat dijadikan lahan pembangunan gudang baru.
“Kami masih dalam proses penjajakan dan belum ada kepastian lokasi. Tapi kami optimistis rencana ini bisa segera terealisasi dengan dukungan pemerintah daerah,” kuncinya. (*/)
Penulis: Wahyudi
Editor: Dedy Warseto