TANJUNG REDEB, PORTALBERAU – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau menegaskan fokus pembangunan daerah kini beralih ke sektor pariwisata sebagai langkah strategis menuju transisi dari ketergantungan pada sumber daya alam. Hal ini disampaikan langsung oleh Bupati Berau, Sri Juniarsih, dalam pernyataan resminya kepada media, Sabtu (31/5/25).
“Titik konsentrasi kita saat ini di bidang pariwisata, karena Provinsi Kalimantan Timur atas berkah Allah SWT, potensi pariwisatanya dijatuhkan di Kabupaten Berau,” ujar Sri Juniarsih.
Ia menekankan pentingnya pengelolaan sektor pariwisata secara optimal, mengingat Berau memiliki keunggulan alam yang luar biasa.
Menurutnya, pergeseran dari eksploitasi sumber daya alam ke sektor yang lebih berkelanjutan seperti pariwisata, memerlukan komitmen bersama, termasuk dalam menjaga kelestarian hutan.
“Hutan merupakan anugerah yang diberikan. Terlebih, hutan itu memberikan karbon yang baik untuk dunia,” tegasnya.
Bupati juga mengungkapkan bahwa saat ini sebanyak 77 kampung di Kabupaten Berau telah menerima dana karbon, masing-masing sebesar Rp390 juta. Dana tersebut diberikan sebagai bentuk apresiasi atas upaya pelestarian lingkungan yang dilakukan oleh masyarakat setempat.
“Ini perlu ditiru oleh kampung-kampung lainnya, agar manfaat ekonomi bisa dirasakan tanpa merusak lingkungan,” katanya.
Sri Juniarsih juga menyoroti dampak buruk dari aktivitas penambangan ilegal yang telah menyebabkan bencana banjir di sejumlah wilayah. Namun, ia mengungkapkan keterbatasan kewenangan pemerintah kabupaten dalam menindak praktik tambang ilegal tersebut.
“Namun itu bukan wewenang kabupaten ketika melihat regulasinya. Kami pun tidak pernah mendapatkan keuntungan dari tambang ilegal,” jelasnya.
Untuk itu, ia mengajak seluruh masyarakat Berau untuk bersama-sama menjaga hutan sebagai bagian dari daya tarik wisata sekaligus perlindungan ekosistem.
“Jaga hutan karena merupakan salah satu wisata dan agar kita tetap melihat keindahan Kabupaten Berau,” kuncinya. (*/)
Penulis : Muhammad Izzatullah
Editor: Dedy Warseto