TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- Dalam upaya membantu korban terdampak banjir di sejumlah wilayah Kabupaten Berau, Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Berau terus bergerak menyalurkan bantuan logistik kepada masyarakat.
Dalam kesempatannya, Kepala Dinas Sosial Berau, Iswahyudi, menyampaikan bahwa pihaknya aktif berperan dalam memastikan bantuan sampai ke warga yang membutuhkan, bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah provinsi dan pusat.
“Penyaluran bantuan sudah dilakukan di beberapa kampung terdampak. Bantuan yang kami salurkan mencakup kebutuhan pokok dan bisa mencukupi selama tiga hari ke depan,” ungkap Iswahyudi.
Iswahyudi menjelaskan bahwa sumber bantuan tidak hanya berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Berau, tetapi juga dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur serta Kementerian Sosial RI.
Lanjutnya, sinergi antara pemerintah daerah dan pusat ini menjadi langkah penting dalam mempercepat penanganan bencana di wilayah terdampak.
Ia menyebut, beberapa kampung seperti Kampung Tumbit Melayu, Long Lanuk, dan Tanjung Perangat sudah menerima bantuan secara langsung.
Dalam waktu dekat, kata dia, Dinsos juga telah mengagendakan penyaluran bantuan ke Kampung Merabu dan Pegat Bukur yang juga terkena dampak banjir cukup parah.
Jenis bantuan yang disalurkan oleh Dinsos Berau difokuskan pada kebutuhan yang paling mendesak, yaitu nature items atau bahan makanan pokok seperti beras, mi instan, minyak goreng, air mineral, dan makanan siap saji. Bantuan ini dipilih karena mudah diolah dan langsung dapat dikonsumsi oleh warga terdampak.
“Kami memilih menyalurkan bantuan berupa sembako karena ini yang paling dibutuhkan warga saat situasi darurat seperti sekarang. Makanan siap saji dan bahan pangan dasar jauh lebih berguna dalam kondisi ini,” jelasnya.
Lebih lanjut, Iswahyudi mengungkapkan bahwa bantuan berupa pakaian layak pakai dari masyarakat sering kali tidak relevan dengan kebutuhan di lapangan.
Berdasarkan pengalaman penanganan bencana sebelumnya, pakaian tersebut justru jarang dimanfaatkan dan akhirnya menumpuk menjadi sampah.
“Pakaian layak pakai memang baik niatnya, tapi kenyataannya banyak yang tidak sesuai ukuran atau tidak layak dipakai, sehingga tidak efektif,” ujarnya.
“Karena itu, kami lebih menyarankan bantuan dalam bentuk kebutuhan pokok atau donasi yang terkoordinasi,” sambungnya.
Iswahyudi menambahkan, Pemkab Berau bersama Dinas Sosial terus memantau perkembangan situasi banjir di lapangan. Pemerintah juga membuka komunikasi dengan para kepala kampung agar pendistribusian bantuan tepat sasaran dan sesuai kebutuhan warga.
“Kami berharap kolaborasi semua pihak terus terjalin. Penanganan bencana adalah kerja bersama, dan kami akan terus berusaha memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat yang terdampak,” kuncinya. (*/)
Penulis: Wahyudi
Editor: Dedy Warseto