TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- Pemkab Berau melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan internet gratis di ruang-ruang publik.
Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Diskominfo Berau, Didi Rahmadi. Ia menyebut bahwa saat ini kecepatan rata-rata koneksi internet gratis di ruang publik masih berada di kisaran 5 Mbps, yang dirasa kurang memadai ketika terjadi lonjakan pengguna.
“Sekarang ini, rata-rata kecepatan hanya sekitar 5 Mbps per titik. Ketika banyak pengguna yang terhubung, otomatis koneksi jadi lambat dan tidak nyaman. Keluhan paling umum memang datang dari kecepatan yang kurang stabil,” ungkap Didi.
Lanjutnya, untuk mengatasi persoalan tersebut, pihaknya telah mengusulkan penambahan bandwidth ke instansi terkait.
Jika tidak ada kendala, kata dia, penambahan kapasitas ini akan segera direalisasikan dan diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan masyarakat dalam mengakses layanan internet gratis di semua titik yang tersedia.
Didi menjelaskan bahwa kebutuhan penguatan infrastruktur jaringan di Berau cukup kompleks, mengingat karakteristik geografis dan pilihan teknologi yang digunakan. Pihaknya memperkirakan kebutuhan anggaran untuk pengembangan jaringan dan penambahan titik akses internet di seluruh wilayah Berau mencapai lebih dari Rp10 miliar.
“Kami pakai beberapa jenis jaringan, mulai dari fiber optic (FO), radio link, hingga VSAT (satelit). Biayanya bervariasi, yang paling murah itu FO, lalu radio, dan yang paling mahal adalah VSAT. Karena itu kalau dihitung total, ongkosnya bisa bertambah sampai Rp20 miliar,” jelasnya.
Dirinya juga mengonfirmasi bahwa pada tahun 2025, pengembangan jaringan internet ini dilakukan secara bertahap. Sebagian proyek telah berjalan, namun masih memerlukan tambahan anggaran serta kontrak baru untuk titik-titik yang belum tersambung atau masih dalam tahap pengawasan.
“Sebagian titik sudah berjalan, tapi untuk titik-titik baru, masih perlu pemantauan dan kontrak baru. Sementara ini, kita masih menggunakan vendor dan infrastruktur yang sama, yakni dari Telkom,” tuturnya.
“Mereka juga harus menyiapkan perangkat tambahan, karena ini menyangkut investasi jangka panjang,” tambahnya.
Didi berharap, dengan peningkatan kapasitas dan pemerataan akses internet gratis, masyarakat bisa lebih nyaman memanfaatkan ruang-ruang publik sebagai tempat belajar, bekerja, hingga mengakses informasi. Peningkatan ini juga menjadi bagian dari langkah pemerintah daerah dalam mendorong transformasi digital di Bumi Batiwakkal.
“Kami terus evaluasi dan berupaya semaksimal mungkin agar layanan internet gratis ini benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas,” kuncinya. (*/)
Penulis: Wahyudi
Editor: Dedy Warseto