PORTALBERAU, TANJUNG REDEB – Indonesia memiliki visi besar menuju Indonesia Emas 2045, yang menuntut kepemimpinan adaptif, inovatif, dan berorientasi pada perubahan.
Untuk mewujudkan visi tersebut, kepemimpinan transformasional menjadi kunci dalam membentuk birokrasi yang profesional dan berdaya saing tinggi.
Pusat Pelatihan dan Pengembangan Kajian Desentralisasi dan Otonomi Daerah Lembaga Administrasi Negara (Puslatbang-KDOD LAN) memainkan peran strategis dalam mencetak pemimpin transformasional di sektor pemerintahan.
Peran ini sesuai dengan Keputusan Menpan-RB Nomor 25 Tahun 2019, yang merupakan implementasi dari Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN, di mana setiap Aparatur Sipil Negara (ASN) wajib mengembangkan kompetensinya secara berkelanjutan.
Kepemimpinan transformasional berfokus pada inspirasi, motivasi, dan pemberdayaan individu untuk mencapai tujuan organisasi.
Pemimpin dengan gaya ini mendorong inovasi, membangun budaya kerja yang positif, serta mampu menghadapi perubahan besar dalam industri, teknologi, dan pemerintahan.
Di era globalisasi dan revolusi industri 4.0, kepemimpinan seperti ini sangat diperlukan agar Indonesia bisa bersaing di tingkat dunia.
Oleh karena itu, Puslatbang-KDOD LAN menyiapkan kurikulum berbasis inovasi dan digitalisasi guna meningkatkan kompetensi kepemimpinan ASN, mulai dari tingkat dasar hingga strategis.
Peran Puslatbang-KDOD LAN dalam Pengembangan ASN
Sebagai lembaga yang bertanggung jawab atas pengembangan kompetensi ASN, Puslatbang-KDOD LAN telah melakukan berbagai program pendidikan dan pelatihan.
Salah satu langkah yang diterapkan adalah pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran, seperti e-learning, simulasi kepemimpinan berbasis AI, serta pelatihan berbasis data dan digitalisasi.
Berdasarkan data dari situs katalog.data.go.id LAN RI, sejak 2021, Puslatbang-KDOD LAN telah melatih 14.788 ASN, yang terdiri dari 10.914 laki-laki dan 3.788 perempuan.
Selain itu, evaluasi pasca-pelatihan juga dilakukan untuk mengukur perubahan perilaku dan dampak pelatihan dalam meningkatkan efektivitas kerja di lingkungan pemerintahan.
Tantangan dan Strategi ke Depan
Dalam mencetak pemimpin transformasional menuju Indonesia Emas 2045, terdapat berbagai tantangan, seperti resistensi terhadap perubahan, keterbatasan sumber daya, serta pesatnya perkembangan teknologi. Oleh karena itu, diperlukan strategi yang tepat, di antaranya:
- Penguatan kolaborasi dengan universitas, sektor swasta, dan organisasi internasional.
- Pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran, seperti AI, big data, dan e-learning.
- Evaluasi dan inovasi berkelanjutan dalam metode pelatihan agar selalu relevan dengan kebutuhan zaman.
Dengan penguatan kompetensi kepemimpinan, penerapan kurikulum inovatif, serta budaya berpikir kritis dan pelayanan publik, Puslatbang-KDOD LAN menjadi pilar utama dalam menciptakan birokrasi yang modern, profesional, dan berdaya saing tinggi.
Melalui upaya yang berkelanjutan, Indonesia diharapkan dapat mencapai visinya sebagai negara maju dan sejahtera pada tahun 2045. (*/)