TANJUNG REDEB, PORTALBERAU – Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) tingkat Kecamatan Tanjung Redeb Tahun 2025 digelar dalam rangka penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Berau Tahun Anggaran 2026.
Musrenbang kali ini mengusung tema “Mewujudkan visi Kabupaten Berau yaitu menjadikan Berau maju dan sejahtera dengan Sumber Daya Manusia yang handal untuk transformasi ekonomi dalam pengelolaan Sumber Daya Alam secara berkelanjutan.” Ungkapnya.
Camat Tanjung Redeb, Totoh Marjito, mengungkapkan bahwa dalam forum ini pihaknya menyampaikan berbagai usulan yang berasal dari enam kelurahan di Kecamatan Tanjung Redeb.
“Sesuai dengan arahan dan berdasarkan undang-undang, kami telah menyelesaikan Musrenbang tingkat kelurahan. Seluruh usulan telah kami sampaikan melalui Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD),” ujarnya.
Menurutnya, terdapat 663 usulan yang telah masuk dalam SIPD dan mencakup berbagai bidang, seperti fisik, ekonomi, sosial budaya, dan pemerintahan. Beberapa prioritas utama yang diusulkan mencakup perbaikan infrastruktur jalan gang dan drainase, pengendalian banjir, serta pembangunan turap sepanjang 1,3 kilometer dari Pulau Sambit hingga Bujangga.
Selain itu, ada juga usulan pembuatan tugu bundaran di depan SMP Negeri 1, pengadaan motor sampah, serta kenaikan honor kader Posyandu beserta renovasi bangunan Posyandu.
Bidang pendidikan juga mendapat perhatian dengan usulan penambahan ruang kelas baru (RKB), serta permintaan pemekaran rukun tetangga (RT) di Kelurahan Sei Bedungun, Karang Ambun, dan Tanjung Redeb.
“Kami berharap Musrenbang ini dapat berjalan efektif dan lancar, sehingga usulan yang telah disampaikan dapat terealisasi dalam rencana kerja OPD,” tambah Totoh.
Ia juga menekankan pentingnya koordinasi antara pemerintah kecamatan dan Pemkab Berau serta keterlibatan anggota DPRD dalam menyerap aspirasi masyarakat hingga tingkat RT.
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas, menyampaikan bahwa sebagai ibu kota kabupaten, Kecamatan Tanjung Redeb harus menjadi contoh bagi kecamatan lain dalam pengembangan dan penataan kota.
“Kita harus memastikan bahwa kota ini tertata rapi dan pembangunan berjalan dengan baik. Dalam 3,5 tahun terakhir, banyak pembangunan infrastruktur yang sudah berjalan dan masih akan terus kita dorong,” ujarnya.
Ia menyoroti pentingnya peningkatan kualitas infrastruktur, terutama dalam bidang pendidikan dan kesehatan.
“Kami ingin memastikan tidak ada lagi sekolah yang kekurangan ruang kelas atau bangunannya kurang layak. Dengan fasilitas yang baik, maka proses belajar mengajar bisa lebih maksimal,” ucapnya.
Di bidang kesehatan, Sri menekankan bahwa pembangunan rumah sakit harus difokuskan pada peningkatan pelayanan kepada masyarakat.
“Jangan hanya memperdebatkan tipe rumah sakitnya, tetapi bagaimana memastikan masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal. Semua fasilitas akan terus ditingkatkan,” tegasnya.
Selain itu, dirinya juga menyoroti potensi pariwisata dan sektor UMKM yang harus terus dikembangkan. Salah satu upaya nyata adalah pembangunan UMKM Center di Sei Bedungun seluas 4,5 hektare, yang akan menjadi pusat bagi pelaku usaha kecil menengah untuk memasarkan produknya.
“Kami ingin mempermudah wisatawan mendapatkan buah tangan khas Berau. Karena itu, OPD terkait harus aktif melakukan pembinaan kepada UMKM agar ekonomi masyarakat semakin tumbuh,” jelasnya.
Sri juga mendorong penggunaan batik lokal bagi para guru dan murid sebagai upaya mendukung industri batik di Berau.
“Kalau kita serius, ekonomi akan tumbuh. Kami siap memberikan dukungan, termasuk dengan regulasi seperti peraturan bupati,” katanya.
Ia mengajak seluruh pihak untuk bersinergi dalam mewujudkan pembangunan yang lebih baik.
“Mari bersama-sama kita perjuangkan. Ini tidak bisa dikerjakan sendiri, tapi harus dilakukan secara kolaboratif. Koordinasi harus dilakukan sesering mungkin agar apa yang kita cita-citakan dapat terwujud,” kuncinya. (*/)
Penulis: Wahyudi
Editor: Dedy Warseto