TANJUNG REDEB, PORTALBERAU – Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Berau, Mardiatul Idalisah, menegaskan komitmennya untuk menjaga keberlangsungan pendidikan meskipun dihadapkan pada tantangan terkait penataan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan.
Dalam rapat bersama Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S), Mardiatul mengungkapkan langkah-langkah strategis yang telah disepakati sebagai tindak lanjut penerapan Surat Edaran (SE) Pemkab Berau terkait penataan tenaga non-ASN.
Ia menjelaskan, langkah awal yang diambil adalah mendorong Pegawai Tidak Tetap (PTT) yang telah bekerja lebih dari dua tahun untuk mengikuti seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Sementara itu, bagi PTT dengan masa kerja di bawah dua tahun, kepala sekolah diminta tidak memperpanjang Surat Keputusan (SK) mereka.
“Kami menyadari, kebijakan ini memunculkan berbagai respons. Ada yang berencana membiayai tenaga pendidik secara mandiri, bahkan ada guru yang rela mengajar tanpa bayaran. Namun, semua itu tidak dapat kami izinkan karena tidak memberikan solusi yang adil dan merata,” ujar Mardiatul, Selasa (7/1/2025).
Ia juga menyampaikan bahwa kondisi ini telah menyebabkan dampak signifikan, terutama di sekolah-sekolah filial seperti di Biatan Ilir.
Di wilayah tersebut, kegiatan belajar-mengajar terhenti sepenuhnya karena seluruh tenaga pendidik adalah PTT dengan masa kerja di bawah dua tahun.
“Saya menerima video dan foto dari lapangan yang memperlihatkan anak-anak terlantar tanpa guru. Ini sangat memilukan dan mendorong kami untuk bertindak cepat,” ungkapnya dengan nada emosional.
Menurut Mardiatul, pihaknya telah menyusun langkah strategis untuk menangani situasi ini dan sedang menunggu persetujuan dari Sekretaris Daerah maupun Bupati Berau. Langkah tersebut bertujuan agar tenaga pendidik yang sangat dibutuhkan dapat kembali mengajar.
“Bukan hanya guru, tetapi tenaga administrasi, penjaga keamanan, hingga pustakawan juga memiliki peran penting dalam mendukung pendidikan anak-anak kita,” tambahnya.
Ia menegaskan, seluruh kebijakan yang diambil bertujuan untuk menyelamatkan masa depan pendidikan di Berau.
Dukungan dari berbagai pihak, termasuk Pemkab Berau, sangat dibutuhkan agar langkah-langkah tersebut dapat direalisasikan.
“Harapan kami adalah memastikan anak-anak yang terlantar ini segera mendapatkan hak pendidikan mereka kembali. Kami akan terus berjuang demi keberlangsungan pendidikan di Kabupaten Berau,” tutupnya. (*/)
Penulis: Wahyudi
Editor: Ikbal Nurkarim