TANJUNG REDEB, PORTALBERAU – Untuk meningkatkan sektor pertanian di Kabupaten Berau, Pemkab Berau akan menambahkan petugas penyuluh pertanian pada Tahun 2025 mendatang sebanyak 35 orang.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan (DTPHP) Berau, Junaidi.
Dikatakannya, hingga saat ini Berau baru memiliki sebanyak 45 orang penyuluh pertanian pertanian yang tugasnya tersebar di 13 kecamatan, 10 kelurahan dan 100 kampung.
Kata dia, jumlah tersebut tentunya sangat kurang untuk bisa maksimal mengakomodir para petani yang ada di seluruh wilayah Berau.
“Terkecuali di Kecamatan Maratua memang belum ada petugas di sana,” ungkap Junaidi.
Dirinya menyebut, seharusnya petugas penyuluh pertanian ini ditugaskan perorang untuk setiap kelurahan dan kampung.
Namun, dikarenakan kekurangan petugas pihaknya mengakali dengam menempatkan satu petugas penyuluh pertanian lebih dari satu wilayah.
“Seperti di Kecamatan Biduk-biduk dan Baru Putih hanya ada dua penyuluh pertanian saja, begitu juga di Kecamatan Tanjung Redeb hanya satu penyuluh pertanian yang menghandle,” ujarnya.
Junaidi mengakui, pihaknya telah berencana untuk melakukan penambahan petugas penyuluh pertanian tersebut sebanyak 35 orang lagi pada Tahun 2025 mendatang.
“Ada rekrutmen CPNS nanti 35 orang lagi. Walaupun masih kurang kita usahakan satu kampung satu penyuluh,” ucapnya.
Ia menuturkan, menurutnya keberadaan penyuluh pertanian dinilai penting untuk memberikan edukasi kepada petani, terutama dalam penggunaan pupuk yang efisien, pemilihan bibit unggul, serta penerapan teknologi modern.
Hal ini diharapkan dapat meningkatkan hasil panen sekaligus menjaga keberlanjutan pertanian.
“Petani kita harus diajari, cara memakai pupuk, cara bibit yang bagus, dan sebagainya,” terangnya.
Junaidi menambahkan, selain fokus pada komoditas utama seperti padi dan jagung, penyuluh pertanian juga akan diarahkan untuk mengembangkan potensi perkebunan, seperti kelapa, kopi, dan cokelat.
Sektor hortikultura juga menjadi prioritas untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik.
“Karena pertanian itu nanti akan luas, pertanian padi, pertanian jagung, pertanian perkebunan. ada kelapa, ada kopi, ada coklat, dan lain-lain, juga hortikultura,” kuncinya. (*/)
Penulis : Wahyudi
Editor : Ikbal Nurkarim