TANJUNG REDEB, PORTALBERAU – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau menggelar pelatihan bagi 20 pelaku usaha ekonomi kreatif (ekraf).
Kegiatan ini difokuskan pada pengembangan desain produk, strategi marketing digital, serta inovasi kemasan untuk meningkatkan daya saing produk di pasar.
Kepala Disbudpar Berau, Ilyas Natsir, menegaskan pentingnya kreativitas dalam ekraf. Menurutnya, ekonomi kreatif adalah produk yang sebelumnya belum ada dan memiliki nilai ekonomi.
“Kalau tidak menghasilkan penghasilan, itu bukan ekraf. Karena itu, kami mendorong pelaku ekraf di Berau untuk kreatif dalam menciptakan produk, dimulai dari desainnya,” ungkap Ilyas.
Ia menambahkan bahwa desain yang menarik dapat meningkatkan nilai jual produk. Sebagai contoh, tempe yang diolah menjadi keripik merupakan salah satu bentuk ekraf yang memberikan nilai tambah.
“Nama unik dan desain kreatif juga mampu menarik pembeli. Namun, kualitas rasa tetap menjadi penentu apakah pembeli akan kembali atau tidak,” jelasnya.
Ilyas juga berharap pelaku usaha di Berau dapat menciptakan produk yang menarik di berbagai subsektor, seperti kuliner, tarian, pakaian, hingga musik.
Ia optimistis pelatihan ini akan membawa Berau menjadi kabupaten yang lebih inovatif.
“Semoga pelatihan ini memunculkan ide-ide original dan menghasilkan pelaku ekraf yang maju,” tutupnya.
Kepala Bidang Bina Usaha Pariwisata dan Ekraf, Nurjatiah, menambahkan bahwa pelatihan ini didukung oleh Peta Jalan Pengembangan Ekraf Daerah (Talanpekda) serta Komite Ekraf Berau yang telah memiliki legalitas melalui SK Bupati Berau.
“Talanpekda menjadi dasar hukum untuk mengembangkan ekraf di Berau. Melalui pelatihan ini, kami berharap produk ekraf dapat lebih kompetitif di pasar,” terangnya.
Nurjatiah juga mengapresiasi antusiasme pelaku usaha yang tinggi, meskipun hanya 20 peserta yang dapat mengikuti pelatihan kali ini.
“Kami ingin para peserta mampu merancang produk yang inovatif, fungsional, dan menarik, sehingga dapat meningkatkan pemasaran secara digital,” pungkasnya.
Penulis : Wahyudi
Editor : Ikbal Nurkarim