BATU PUTIH, PORTALBERAU – Hujan bukan jaminan terhindar dari ancaman kebakaran. Buktinya, sebuah rumah di Jalan Kampung Bugis, Kampung Batu Putih, Kecamatan Batu Putih, Berau, hangus terbakar pada Senin (18/11/2024) pagi. Kebakaran ini merenggut satu korban jiwa, seorang nenek berusia 65 tahun.
Kapolsek Biduk-Biduk, AKP Suradi, mengungkapkan kejadian terjadi sekitar pukul 08.05 Wita.
Berdasarkan keterangan saksi Hasanudin (35), ia melihat kepulan asap dari atap rumah saat melintas di lokasi dan langsung berteriak “kebakaran” untuk meminta bantuan.
“Rumah tersebut dihuni oleh korban bersama anaknya LN (32), menantu, dan dua cucu balita. Sebelum kebakaran, keluarga sempat sarapan bersama. Setelah itu, suami korban pergi bekerja, sementara korban kembali ke kamarnya,” jelas Suradi.
Saat berada di kamar, LN mendengar suara mencurigakan seperti “kretek-kretek,” yang awalnya ia kira suara rintik hujan.
Namun, rasa curiga membawanya keluar rumah, di mana ia terkejut melihat api dan kepulan asap di atas kamar tengah yang ditempati sang ibu.
“LN segera menyelamatkan kedua anaknya melalui pintu dapur karena ruang tamu sudah dilalap api. Ia sempat mencoba menyelamatkan ibunya, tetapi api yang semakin membesar membuatnya tak mampu masuk ke dalam rumah,” tambah Suradi.
Korban, yang dalam kondisi sakit dan tidak bisa berjalan, ditemukan tewas bersandar pada tiang kamar setelah api berhasil dipadamkan sekitar pukul 09.15 Wita. Dugaan sementara, kebakaran disebabkan oleh korsleting listrik.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Berau, Nofian Hidayat, menjelaskan bahwa pihaknya mengerahkan dua unit mobil pemadam untuk memadamkan api.
Namun, material rumah yang terbuat dari kayu membuat kebakaran cepat meluas hingga meludeskan seluruh bangunan.
“Rumah terbakar 100 persen, tidak ada barang yang bisa diselamatkan. Kami berharap masyarakat lebih berhati-hati dengan peralatan rumah tangga yang menggunakan listrik,” imbau Nofian.
Keluarga korban telah menerima musibah ini dan menolak autopsi dengan membuat surat pernyataan resmi. Rencananya, korban akan dimakamkan pada Selasa (19/11/2024) pukul 15.00 Wita, menunggu kedatangan keluarga dari Tanjung Redeb.
Peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan terhadap potensi bahaya kebakaran, terutama yang berkaitan dengan kelistrikan. (*/)
penulis: Wahyudi
editor: Ikbal Nurkarim