PORTALBERAU – Bakal calon gubernur Kaltim, Isran Noor, angkat suara setelah memperoleh dukungan PDI Perjuangan dan Partai Demokrat.
Gubernur petahana itu mengucapkan syukur dan terima kasih kepada kedua partai. Sebelas kursi dari PDIP dan Partai Demokrat telah menjadi perahu baginya dan Hadi Mulyadi untuk mengarungi Pemilihan Gubernur 2024.
Rabu, 14 Agustus 2024, Isran Noor berbicara kepada awak media selepas pengumuman serentak bakal calon kepala daerah yang diusung partai di DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat.
Isran Noor secara khusus berterima kasih kepada Ketua Umum PDIP, Megawati Sukarnoputri, yang telah memberikan dukungan kepadanya.
Kekhawatiran Pilgub Kaltim hanya diikuti calon tunggal melawan kotak kosong pun berakhir.
“Beliau (Megawati) lah penyelamat. Paham, lah?” Isran berkata sembari menyematkan sedikit kelakarnya.
Bekas Bupati Kutai Timur tersebut menyatakan siap memenangkan Pilgub Kaltim sekali lagi.
Program-program yang telah berjalan semasa menjabat menjadi pertaruhan untuk meraih simpati masyarakat Benua Etam.
“Target kemenangan more than seventy percent (lebih dari 70 persen),” kata Isran.
Sementara itu, Hadi Mulyadi selaku pendamping menyampaikan segera kembali ke Kaltim bersama Isran Noor.
Keduanya harus mengurus persiapan pendaftaran bakal calon gubernur dan wakil gubernur pada 27 Agustus 2024.
“Besok, kami mengurus SKCK (surat keterangan catatan kepolisian) di Balikpapan,” jelasnya.
Sebagai informasi, DPP PDIP mengumumkan secara serentak 13 nama bakal calon gubernur dan 16 bakal calon bupati/wali kota se-Indonesia pada Rabu siang, 14 Agustus 2024.
Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, mengatakan bahwa pasangan yang diusung untuk Pilgub Kaltim adalah Isran Noor dan Hadi Mulyadi.
Dengan demikian, dua kandidat hampir dipastikan mengikuti kontestasi ini.
Isran Noor-Hadi Mulyadi diusung “koalisi kecil” PDIP dan Demokrat (11 kursi), sementara Rudy Mas’ud-Seno Aji bersama “koalisi gemuk” Partai Gerindra, PKB, PKS, Partai Golkar, Partai Nasdem, dan PPP (44 kursi).
Diketahui, pengumuman serentak bakal calon kepala daerah di DPP PDIP, Megawati Sukarnoputri selaku ketua umum partai, mengingatkan agar tak ada kecurangan secara terstruktur, sistematis, dan masif di Pilkada Serentak 2024.
Megawati menyinggung keinginan Proklamator RI, Ir Sukarno, untuk menjadikan partai sebagai wadah mengonsolidasikan cita-cita kemerdekaan kepada rakyat.
“Apa arti kemerdekaan, apa arti Pancasila, apa arti kehidupan kekeluargaan gotong royong, apa arti namanya Bhinneka Tunggal Ika,” katanya.
Putri Bung Karno mengungkapkan hal tersebut karena menganggap cita-cita kemerdekaan belakangan ini banyak dilupakan.
Megawati juga mengaku merasakan kondisi memprihatinkan. Cita-cita kemerdekaan untuk mewujudkan keadilan dan perikemanusiaan disebut tak muncul belakangan ini.
Megawati kemudian meminta para calon kepala daerah yang diusung PDIP berani melawan ketika menemukan upaya intimidasi serta pengarahan oleh aparat untuk kepentingan penguasa tertentu. Hal ini disampaikan melihat situasi demokrasi pemilihan langsung di Indonesia yang dinilai banyak mengalami kemunduran karena temuan intimidasi atas orderan penguasa.
“Jadi, tadi yang saya kasihin (dukungan), maka kalian berani apa enggak? Ya bicara baik-baik aja. Kalau ada yang mau mengintimidasi, ngomong, Pak, kita ini juga warga, loh. Nanti mulai dari kepala desa. Betul apa tidak?” sambungnya.
Megawati mengaku menerima banyak keluhan mengenai Indonesia yang saat ini sudah tak lagi berkarakter.
Penyebabnya, kata dia, penguasa terlihat mendesain jalannya pemilu sedemikian rupa.
Satu dari antara keluhan itu, contohnya, upaya menjegal figur-figur tertentu agar tak bisa maju bertarung di kontestasi pilkada. (*)