TANJUNG REDEB, PORTALBERAU– Kepala Bidang Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Berau, Decty Toge Manduli mengungkapkan bahwa pihaknya akan mengusulkan tambahan penyelesaian Sambungan Rumah (SR) yang akan digunakan untuk menyalurkan air di Kampung Mapulu.
Dirinya menerangkan bahwa sebelumnya baru 10 rumah dari sekitaran 35 rumah yang terpasang. Sehingga, nantinya akan dilakukan pengusulan untuk 25 rumah sisa yang belum tersambung.
“Kita lanjut lagi tahun ini, rencananya di anggaran perubahan kita minta,” katanya.
Ia menyebut, hal ini untuk mendukung penyaluran air bersih semakin merata di Kampung Mapulu. Sehingga, bisa semakin mandiri dalam mengelola pergerakan kampung itu sendiri.
“Ya kita bersyukur, dengan pemasangan sementara di masa murni kemarin, bisa menaikkan kelas Mapulu menjadi tidak tertinggal lagi, dan kita komitmen untuk memeratakannya,” ungkapnya.
Ia memaparkan besaran pengusulannya sendiri tidak akan melebihi Rp 200 juta atau penunjukan langsung. Sebab itu hanya melakukan pelengkapan SR, sehingga nilainya tidak terlalu besar.
“Mungkin PL saja kayaknya, tidak terlalu besar,” ucapnya.
Hingga saat ini, Sistem Pengelola Air Minum (SPAM) Mapulu terus didampingi sehingga pengelolaannya bisa dilakukan secara mandiri.
Hal ini, untuk mendorong kampung juga semakin mandiri untuk mengelola aset pemerintah daerah sebagai upaya peningkatan kesejahteraan kampung.
“Kita dorong juga mereka kelola sendiri, sehingga ini bisa memandirikan kampung, dan menyejahterakan masyarakat,” sebutnya.
Sementara itu, Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas mengatakan bahwa SPAM yang dibangun DPURPR sejak tahun 2023 lalu, telah beroperasi dan sudah mengalirkan air bersih hingga ke rumah-rumah penduduk.
“Kita tentu bersyukur, upaya dan kerja-kerja kita membuahkan hasil yang cukup memuaskan,” ungkap Sri.
Lanjutnya, dengan terpenuhinya infrastruktur dasar ini, status kampung tertinggal yang selama disandang Mapulu, kini berubah menjadi kampung dengan status berkembang.
Artinya tidak ada lagi kampung dengan status tertinggal di Kabupaten Berau.
“Pemerintah terus berkomitmen membagun kampung, sehingga masyarakat semakin sejahtera dan bisa hidup dengan layak,” tuturnya.
Dirinya pun merasa bangga dan bersyukur, perjalanan panjang mendampingi Kampung Mapulu, berbuah manis. Secara bertahap menunjukkan hasil yang tentu menjawab harapan masyarakat di pedalaman Kelay ini.
Berawal dengan membangun fasilitas pemerintahan, sarana pendidikan, rumah layak huni, hingga air bersih dan akses jalan menuju Mapulu, terpenuhi di kampung ini.
“Alhamdulillah status indeks desa membangun untuk Kampung Mapulu pada tahun ini sudah naik dari status tertinggal menjadi berkembang,” kata dia.
Sri mengakui, pemerintah daerah berkomitmen untuk terus membangun kampung yang tersebar di 13 kecamatan mulai di pedalaman, pesisir hingga kepulauan.
Secara bertahap status kampung terus meningkat dari berkembang, maju, hingga berstatus mandiri. Pemberataan pembangunan terus dilakukan, terutama pemenuhan infrastruktur dasar yang menjadi kebutuhan utama masyarakat.
“Ini komitmen kita untuk terus membangun kampung, memastikan uang rakyat untuk rakyat, melalui pemanfataan APBD yang optimal untuk percepatan pembangunan di Kabupaten Berau,” tutupnya. (ADV)
Penulis : Wahyudi
Editor : Ikbal Nurkarim