TANJUNG REDEB, PORTALBERAU– Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas membuka pelaksanaan Kegiatan Intervensi Stunting se-Kecamatan Teluk Bayur Tahun 2024 di Gedung Serba Guna Kelurahan Rinding pada Selasa (11/6/24).
Dalam kesempatannya, Sri mengatakan, mewakili Pemkab Berau dirinya mengapresiasi dan menyambut baik terselenggaranya kegiatan ini sebagai wujud komitmen serta konsistensi dan keseriusan terhadap pencegahan dan penanggulangan stunting di Kabupaten Berau, khususnya di wilayah Kecamatan Teluk Bayur.
“Fenomena stunting saat ini masih terus kita cegah dan Atasi,” ujar Sri.
Lanjutnya, perlu diketahui, juga bahwa saat ini sudah ada update 8 aksi konvergensi Kabupaten Berau, sosialisasi surat edaran Bupati terkait pelaksanaan intervensi serentak pencegahan stunting Kabupaten Berau, dan sosialisasi BAAS (Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting) serta teknis pendistribusian.
“8 aksi konvergensi ini meliputi, aksi analisis situasi, penyusunan rencana kegiatan, rembuk stunting, peraturan Bupati/Wakilota tentang percepatan penurunan stunting, pembinaan, sistem manajemen data stunting, pengukuran dan publikasi stunting, hingga review kerja tahunan,” paparnya.
Dirinya menjelaskan, 8 aksi ini sangat penting untuk menjadi perhatian bersama dalam rangka menekan kasus stunting di Kabupaten Berau, terutama dari sisi pendampingan dan pembinaan terhadap pelaku dan pemerintahan kelurahan dan kampung.
“Pada tahun 2023, kita memiliki 16 kampung/kelurahan sebagai lokus stunting, termasuk kampung di Kecamatan Teluk Bayur,” ucapnya.
Sri mendorong peran aktif dari seluruh jajaran perangkat kelurahan/kampung, TPK, KPM, dan kelembagaan masyarakat untuk bersama-sama mengoptimalkan intervensi pencegahan stunting terhadap remaja putri, calon pengantin, pasangan usia subur, ibu hamil, balita, dan keluarga penerima manfaat.
“Upaya-upaya intervensi spesifik, sensitif, dan pencegahan yang bisa dilakukan seperti melaksanakan program nasional Aksi Bergizi, Pemberian Tablet Tambah Darah, dan sebagainya. Selanjutnya, kita juga harus memastikan seluruh program ini menjangkau kelompok sasaran,” terangnnya.
“Yang juga tidak kalah pentingnya, kita lakukan penguatan komitmen BAAS, kita tingkatkan sosialisasi dan edukasi masyarakat, kita kembangkan kepedulian bersama tentang aksi cegah stunting Kabupaten Berau. Perlu diketahui bersama bahwasanya target prevalensi balita stunting Kalimantan Timur pada tahun 2024 adalah 12,9 Persen,” sambungnya.
Untuk itu, Sri menginstruksikan kepada seluruh perangkat terkait untuk bekerja lebih maksimal, agar target ini bisa dicapai. Tentunya, ia juga mengharapkan inovasi-inovasi terbaik dari semua pihak, khususnya lurah dan kepala kampung.
“Pemkab Berau telah mengalokasikan dana kegiatan percepatan penanganan stunting tahun 2024 sebesar Rp 178 Miliar lebih yang saya harapkan dapat dibarengi dengan kinerja maksimal dari kita semuanya,” tegasnya
Sri menambahkan, hal ini sebagaimana komitmen Pemkab Berau, yaitu meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang cerdas, sejahtera, dan berbudi luhur. Yang mana, aspek kesejahteraan ini kata dia sangat selaras dengan pemenuhan derajat kesehatan.
“Kita perlu memastikan kualitas kesehatan anak-anak kita sebagai generasi penerus yang kelak memegang tonggak kepemimpinan dan membawa kemajuan bagi daerah ini,” tandasnya. (ADV)
Penulis : Wahyudi
Editor : Ikbal Nurkarim