TANJUNG REDEB, PORTALBERAU– Lahir di Gunung Tabur pada 12 Agustus 1954 silam, H Adjie Raden M Bachrul Hadie, Sultan ke tujuh pada Kesultanan Gunung Tabur, Kabupaten Berau, tutup usia.
Putra ke enam dari Bupati Berau pertama yaitu H Adjie Raden Muhammad Ayoeb itu berpulang pada pukul 07.49 Wita, Rabu (29/5/2024), di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Wahab Sjahranie (AWS), Samarinda, usai berjuang melawan penyakit yang dideritanya sejak beberapa tahun belakang.
Sultan sempat dirawat selama 15 hari, namun akhirnya kembali ke pangkuan Sang Pencipta.
Jenazah Sultan Gunung Tabur diberangkatkan dari Samarinda dan tiba di Berau sekira pukul 17.30 Wita, kemarin.
Puluhan kerabat dan keluarga menjemput jenazah di Bandara Kalimarau untuk kemudian dibawa ke rumah duka, Jalan Kuran RT 4, Kecamatan Gunung Tabur.
Usai disalatkan, Sultan kemudian dimakamkan di Pemakaman Keluarga Kesultanan Gunung Tabur, sekira pukul 10.00 Wita, Kamis (30/5/2024).
Pemakaman tersebut dilakukan dengan prosesi adat dan budaya Kesultanan Gunung Tabur. Proses pemakamannya dihadiri Bupati Berau, Sri Juniarsih, Wakil Bupati Berau, Gamalis beserta Sekretaris Daerah Berau, Muhammad Said.
Tak hanya itu, sejumlah Kepala OPD, Organisasi Masyarakat, Tokoh Masyarakat dan Tokoh Adat serta masyarakat dari kecamatan tetangga seperti Tanjung Redeb, Teluk Bayur dan Sambaliung, juga turut mengantarkan ke peristirahatan terakhirnya.

Sultan H Adjie Raden M Bachrul Hadie semasa hidupnya dikenal sebagai pribadi yang ramah, pekerja keras dan selalu mengayomi keluarga dan masyarakatnya dalam kehidupan sehari-hari. Pribadi Sultan yang ‘humble’ juga sangat membekas dalam ingatan orang-orang terdekatnya.
Meski berasal dari kalangan ningrat Kesultanan Gunung Tabur, ayah dari 7 anak ini memiliki beberapa riwayat pengabdian pada negaranya.
Diantaranya pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Dinas Tata Ruang, Kepala SMAN 1 Tanjung Redeb, Kepala SMAN 2 Rinding serta Guru di SMPN 3 Tanjung Redeb.
Selain itu, pernah juga menjadi Wakil Ketua KNPI Verau, Wakil Ketua DPD Golkar, Wakil Ketua FKUB hingga Pemangku Adat Kesultanan Gunung Tabur sampai pada masa tutup usianya.
Kepergian Sultan Gunung Tabur ini menyisakan duka yang mendalam bagi keluarga besar Kesultanan Gunung Tabur, Kesultanan Sambaliung dan segenap masyarakat Bumi Batiwakkal lainnya. Ia meninggalkan seorang istri serta 7 orang anak dan 12 orang cucu.
“Balindung sangat baik dan patut menjadi teladan bagi kita semua yang saat ini ditinggalkan. Banyak kenangan serta nasihat dan motivasi bagi kita semua. Doakan balindung agar mendapat tempat terbaik di sisiNya. Allah SWT mengampuni segala dosa dan kekhilafan balindung semasa hidup,” tutur Bupati Berau, Sri Juniarsih sambil memanjatkan doa untuk H Adjie Raden M Bachrul Hadie. (adv/mrt)
Editor: Dedy Warseto