PORTALBERAU, KALTIM – Pada era teknologi yang terus berkembang dengan pesat, pemerintah dan Aparatur Sipil Negara (ASN) harus mengadopsi mentalitas digital untuk menghadapi tantangan yang ada.
Termasuk memanfaatkan peluang yang muncul dengan adanya perkembangan teknologi yang pesat.
Hal ini disampaikan oleh Pranata Komputer Ahli Muda Diskominfo Kaltim Fahmy Asa saat menjadi narasumber pada pelatihan Multimedia bagi SDM Penyuluh dan Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) Pertanian, Senin (13/05).
“Kehadiran teknologi telah mengubah cara pandang pekerjaan secara drastis,” katanya.
“Pentingnya pola pikir digital bagi ASN adalah kunci untuk meningkatkan efisiensi, transparansi, dan kualitas pelayanan publik. “ jelas Fahmy
Alumni Magister Teknik, Program Chief Information Officer Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta ini juga menerangkan, dengan memiliki pemahaman yang kuat tentang teknologi dan kemampuan untuk mengintegrasikannya dalam tugas sehari-hari.
Untuk menghadapi tantangan global yang semakin kompleks dan dinamis, Aparatur Sipil Negara (ASN) harus memiliki pola pikir digital yang inklusif dan progresif.
Dengan mengadopsi pola pikir digital, ASN dapat lebih responsif terhadap perubahan, mengembangkan solusi inovatif, dan meningkatkan efisiensi dalam pelayanan publik.
Pola pikir digital juga memungkinkan ASN memanfaatkan teknologi sebagai alat untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor dan menghadapi tantangan global seperti perubahan iklim, keamanan siber, dan kesehatan masyarakat dengan lebih efektif.
Secara keseluruhan, dengan ASN yang memiliki pola pikir digital yang kuat, pelayanan publik dapat lebih responsif, efisien, dan berkualitas, sesuai dengan tuntutan masyarakat yang semakin digital, terutama dalam menghadapi tantangan global. (Adv)
Editor: Dedy Warseto