TANJUNG REDEB, PORTALBERAU– Jumlah rumah sakit umum yang ada di Berau saat ini hanya ada.
Bila dibandingkan dengan kabupaten dan kota yang ada di Kalimantan Timur, jumlah tersebut masih di bawah rata-rata.
Padahal salah satu RPJMD 2021-2024 Berau adalah mampu meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata bagi seluruh masyarakat Berau.
Dikatakan DPRD Berau melalui Sekretaris DPRD Berau, Abdurrahman, rawat jalan dan rawat inap setiap tahun mengalami peningkatan.
Di tahun 2022 sebesar 133.807, sedangkan di tahun 2023 sebanyak 152.017 pasien rawat jalan.
Untuk rawat inap di tahun 2022 sebanyak 15.428 pasien, sedangkan di tahun 2023 sebanyak 18.800 pasien.
“Untuk itu pemerintah perlu menambah jumlah tenaga dokter maupun fasilitas kesehatan yang ada, termasuk rumah sakit di Berau,” ungkapnya.
Selain itu, dari data LKPJ Bupati, pengelolaan pelayanan kesehatan ibu hamil yang ditargetkan adalah 5.600 orang, namun realisasinya hanya 4.984 orang.
Hal itu dianggap tidak mencapai target. Begitu juga pelayanan kesehatan gizi masyarakat dinilai tidak tercapai.
Menurunnya layanan kesehatan ibu hamil maupun kesehatan gizi dapat berpotensi meningkatnya komplikasi pada ibu hamil dan jumlah kematian bayi.
“Dinas Kesehatan harus terus mencari strategi dan upaya agar pelayanan kesehatan ibu hamil tetap berjalan sesuai dengan target,” sambungnya.
Hal itu mengingat jumlah bayi lahir, bayi berat badan lahir rendah dan kurang gizi masih cukup tinggi, yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi ibu hamil menjadi salah satu faktor dominan.
Angka Kematian Bayi juga dinilai masih cukup tinggi di tahun 2023, karena akses pelayanan yang masih sulit dan kurangnya tenaga medis. (adv/mrt)
Editor: Dedy Warseto