PORTALBERAU, TANJUNG REDEB, – Tiga orang anak di Kabupaten Berau, meninggal dunia akibat terjangkit penyakit menular Difteri.
Di tahun 2023, Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau, mendata 8 temuan kasus. Diantaranya 3 orang suspek difteri, 3 orang kompetibel klinis (negatif hasil pemeriksaan laboratorium, namun menunjukkan gejala) dan 2 terkonfirmasi positif difteri.
Sementara di tahun 2024, Dinkes Berau mencatat ada 3 temuan kasus, diantaranya 2 terkonfirmasi positif berdasarkan hasil laboratorium dan 1 kompetibel klinis.
Sehingga total temuan kasus terdug difteri sejak akhir tahun 2023 hingga memasuki tahun 2024 berjumlah 11 kasus, 4 diantaranya terkonfirmasi positif.
“Kasus kematian pertama terjadi di bulan Desember 2023 lalu, yaitu seorang anak berusia 5 tahun. Di bulan Januari 2024, bertambah lagi 2 orang meninggal dunia, yaitu berusia 3 dan 22 tahun,” ujar Kepala Dinkes Berau, Lamlay Sarie, Kamis (21/3/2024).
Sebaran temuan kasus difteri tersebut diantaranya di Kecamatan Teluk Bayur, Kelay dan Kepulauan Derawan.
Dikatakan Lamlay, seluruh pasien yang meninggal dunia tersebut telah dipastikan tidak memiliki riwayat imunisasi difteri sebelumnya. Sehingga pihaknya meminta agar seluruh masyarakat Kabupaten Berau tidak menganggap remeh pemberian vaksin kepada anak-anak mereka.
“Semua pasien yang meninggal dunia ini memang tidak ada riwayat vaksin difteri,” ungkapnya.
Untuk itu, Dinkes Berau menetapkan beberapa kecamatan tersebut sebagai prioritas dalam memberikan imunisasi terhadap anak berusia 2 bulan hingga 15 tahun.
“Tapi karena kemarin ada satu yang meninggal di usia 22 tahun, maka pemberian vaksin ini bisa kita perluas hingga batas usia tersebut juga. Dan kami memprioritaskan masyarakat di kecamatan-kecamatan tersebut untuk vaksin tahap 1, sementara kecamatan non prioritas akan kami berikan di tahap selanjutnya,” bebernya.
Reporter : Marta
Editor : Dedy Warseto