TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- Sejumlah perwakilan tokoh adat serta tokoh masyarakat di Kabupaten Berau, menggelar penandatanganan petisi penolakan bergabung dengan Provinsi Kaltara, di Balai Mufakat, Minggu (12/11/2023).
Hal itu dilakukan setelah sempat beredar pernyataan Gubernur Kaltara yang menyebut 70 persen masyarakat Berau menyetujui penggabungan Kabupaten Berau dengan Provinsi Kaltara.
Aksi penandatanganan petisi tersebut sebagai wujud penolakan tegas terhadap ajakan Kaltara untuk bergabung secara administratif dengan wilayahnya.
Nota penolakan tersebut dibacakan oleh Syaipul Rizal, sebagai perwakilan tokoh adat dan tokoh masyarakat untuk menyuarakan penolakan, yang selanjutnya ditandatangani perwakilan lembaga adat, ormas serta tokoh masyarakat di Bumi Batiwakkal.
“Tidak ada alasan untuk Berau yang selama ini tumbuh bersama Kaltim, untuk kemudian berpindah begitu saja ke Kaltara. Kita tidak punya alasan untuk meninggalkan Kaltim yang sejatinya selama ini baik-baik saja bersama Kabupaten Berau. Kalau pun Kaltara menjanjikan kesejahteraan yang lebih daripada Kaltim, saya rasa itu hanya angin lalu saja,” ungkap Ibnu Sina Ashari, yang merupakan salah satu tokoh masyarakat Berau sekaligus mantan Sekkab Berau.
Lanjut Ibnu Sina, nilai APBD Berau saat ini jauh lebih besar daripada APBD Provinsi Kaltara. Alasan tersebut juga dikatakannya yang membuat masyarakat Berau tidak ingin meninggalkan Kaltim.
“Hari ini kami tegaskan bahwa Berau akan tetap berada di Kaltim,” ucapnya.
Sementara itu, Bupati Berau, Sri Juniarsih, yang turut hadir dalam deklarasi penolakan tersebut menyebut berbagai pertimbangan dan masukan dari tokoh masyarakat Berau menjadi dasar penolakan bergabungnya Berau dengan Kaltara. Terlebih saat ini Berau merupakan daerah yang dipersiapkan sebagai penyangga IKN.
“Setelah duduk bersama dengan perwakilan ormas, tokoh masyarakat dan lain-lain, maka disepakati bahwa Berau tetap akan bersama Kaltim, Berau tidak akan meninggalkan Kaltim. Kita ingin fokus mencapai program prioritas,” tuturnya.
Dikatakan Sri Juniarsih, jumlah APBD Berau yang saat ini terus bertambah tentu akan menjadikan Berau sebagai Kabupaten yang lebih maju, begitupula dengan potensi sumber daya alam yang dimiliki Berau. Maka hal-hal itu menjadi alasan kuat bagi Berau untuk tetap mempertahankan diri bersama Kaltim.
Meski demikian, disebutkannya bahwa Kabupaten Berau akan tetap terbuka dalam menjalin kerjasama dengan Kaltara.
“Kita akan terkesan tidak tahu diri kalau melepaskan diri dari Kaltim begitu saja. Tapi tentu kita tidak akan menolak jika Kaltara ingin menjalin kerjasama yang baik dengan Berau di kemudian hari, kita akan tetap terbuka. Hanya saja untuk bergabung dengan Kaltara, itu hal yang tidak mungkin dilakukan masyarakat Berau,” tandasnya. (Mrt/Ded)