TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- Akibat curah hujan yang tinggi, badan jalan poros Kampung Gurimbang kembali longsor. Ditambah lokasi longsor tersebut menghawatirkan karena berdekatan dengan instalasi pengolahan air (IPA) milik Perumda Batiwakkal, yang melayani air bersih tiga kampung di wilayah Kecamatan Sambaliung.
Wakil Bupati Berau, Gamalis mengatakan, dirinya meminta DPUPR Berau atau dinas terkait segera melakukan evaluasi dan tindakan cepat untuk menangani masalah longsor tersebut. Pasalnya, tidak hanya dapat mengganggu lalu lintas masyarakat, tapi juga yang menjadikan hal ini fatal karena semakin mendekati IPA di sana.
“Jangan sampai ini ini berdampak ke IPA, karena kita khawatir penampungan air bersih disana terjadi sesuatu yang tidak kita inginkan dan mengganggu ketersediaan air bersih di sekitar lokasi itu,” ungkap Gamalis kepada Portal Berau.
Gamalis menghimbau Masyarakat sekitar bisa ikut sama-sama menjaga lingkungan yang saat ini masih berproses pengerjaan dinas terkait. Ia berharap perbaikan bisa sesegera dilaksanakan atau paling tidak antisipasi awal bisa dilakukan.
“Untuk masyarakat saya bisa ikut memberikan dukungan penuh terkait perbaikan ini hingga selesai nanti,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala DPUPR Berau, Fendra Firnawan mengakui, saat ini pihaknya telah melakukan investigasi di lapangan. Ia meminta anggotanya agar ada progress pada hari ini. Saat ini di lokasi memang sedang dalam tahap konstruksi dan kembali akan dilakukan perbaikan menyeluruh.
“Saya sudah menginstruksikan staf saya ke lokasi. Saya minta ada progres hari ini,” imbuhnya.
Selain itu, Kepala Bidang Pengairan dan Sumber Daya Air, Hendra Pranata menuturkan bahwa pihaknya langsung melakukan penanganan cerucuk dengan material semacam galam dan juga melakukan dengan penguatan sheetpile baja.
“Hari ini kami langsung melakukan penanganan. Ini penting agar dampak longsor tidak meluas yang akan mengancam bangunan IPA Perumda Batiwakkal,” bebernya.
Diakui Hendra, sepanjang bantaran sungai Berau di poros Gurimbang juga sedang ada pengerjaan pengamanan bantaran, sepanjang kurang lebih 200 Meter dengan anggaran sebesar Rp 39 Miliar. Untuk itu, proses pengerjaan ini akan diperkuat agar menjaga bantaran sungai air tidak longsor.
“Dari awal sudah ada pengerjaan dari anggaran APBD Berau. Ini akan kita usulkan kembali penambahannya untuk memaksimalkan pengamanan badan jalan di bantaran sungai Berau ini,” pungasnya.
Ditemui terpisah, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Berau, Novian Hidayat menghimbau agar masyarakat waspada ketika curah hujan meningkat. Pasalnya, Kabupaten Berau rawan terjadi longsor dan banjir.
“Masyarakat kami minta meningkatkan kehati-hatiannya. Saat musim hujan ini sebaiknya lebih memperhatikan kondisi jalur drainase agar tidak tersumbat agar alur air bisa mengalir lancer,” ujarnya.
Selain itu juga, ia meminta masyarakat untuk menanam pohon di sekitar lingkungan untuk memaksimalkan serapan air. Ditambah, untuk tidak membangun rumah di sekitar bantaran Sungai, karena rentan terjadi longsir di lokasi tersebut.
“Tidak hanya di bantaran Sungai saja, membangun rumah di lereng gunung juga berpotensi terkena longsor. Jadi sebaiknya bijak memilih lokasi yang terhindar dari ancaman bencana,” tutupnya. (Yud/Ded/Adv)