TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- Dinas Pekerjaan Umum dan Pentaan Ruang (DPUPR) Berau genjot pengerjaan peningkatan drainase dan jalan Diponegoro. Pengerjaan ini dipercepat untuk segera mengantisipasi beberapa titik disekitaran Jalan Diponegoro yang kerap terjadi genangan banjir.
Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) melalui Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Peningkatan Kawasan Drainase Jalan Diponegoro DPUPR Berau, Muhammad Syahdan Shah menjelaskan bahwa panjang akumulasi pekerjaan yang dimulai dari simpang tiga Jalan Diponegoro, Jalan Gunung Panjang hingga Jalan Karang Mulyo sepanjang 980 Meter.
“Hampir 1 Kilometer, gorong-gorong di tiga titik antara Jalan H Isa, Murjani dan ujung Karang Mulyo. Di Karang Mulyo sendiri kita kerjakan sepanjang 300 Meter dengan ukuran 3,5 Meter dikali 2,5 Meter,” ungkapnya, Jumat (18/8/23).
Lanjutnya, kegiatan ini nantinya akan memaksimalkan jaringan pembuangan air atau drainase Primer yang terletak disepanjang Jalan Diponegoro hingga Karang Mulyo. Sedangkan saluran pembuangan yang berada di Jalan Haji Isa III dan Jalan Murjani II merupakan saluran pembuangan sekunder.
“Pembangunan ini untuk menangani genangan yang kerap terjadi di sekitar sana, misalnya di Gang Karomah itu selalu tergenang jika waktu-waktu tertentu selama dua tahun terakhir,” katanya .
Dirinya menyebut, sehingganya, ketika titik-titik genangan yang disebabkan debit air tidak tersalur akan kembali teraliri melalui saluran primer sehingga tidak tergenang. Mulai dari pembuangan sekunder di Haji Isa 3 dibuang ke pembuangan primer di Diponegoro.
“Dimensinya kita perbesar agar luapan air bisa mengalir lebih cepat,” terangnya.
Selain itu juga pekerjaan ini di tiga titik berdekatan pada satu proyek, yang nantinya selain memperbesar dimensi drainase juga akan ditutup untuk penataan wilayah kedepannya.
“Kita fokuskan memperbesar dimensi gorong-gorong yang dinilai kecil,” ucapnya.
Di lain sisi pengerjaan yang pihaknya lakukan ini sesuai dengan masterplan yang ada. Apalagi, sebagian wilayah di lokasi masih belum dilakukan pembangunan. Sehingga wilayah resapan masih besar, namun ketika pembangunan telah masif maka resapan akan menjadi berkurang juga.
“Apalagi masih masuk wilayah perkotaan sudah pasti nanti akan ada pembangunan artinya debit akan semakin tinggi,” tegasnya.
Dirinya menjelaskan, proyek senilai Rp 28,8 Miliar itu dikerjakan selama 189 hari atau enam bulan lamanya sejak 31 Mei 2023 lalu dan ditargetkan selesai pada November 2023 mendatang.
“Excavator sudah di Jalan Haji Isa III, lalu diujung Jalan Diponegoro sudah turun, diujung Jalan Karang Mulyo juga sudah kita turunkan excavator,” bebernya.
Pembuangan sendiri terbagi dua ke Jalan Diponegoro dan Jalan Teuku Umar. Nantinya diharapkan larinya pembuangan akan ke Jalan Diponegoro untuk sebagian besar. Sebab di Jalan Teuku Umar sudah padat.
“Akan ditutup juga, serta dilakukan penataan ruang,” tandasnya. (Ded/Adv)