TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- Berdasarkan informasi yang beredar tentang kelangkaan pasokan LPG 3 Kg, Pertamina memastikan hal tersebut tidak terjadi di Kabupaten Berau. Hal ini disampaikan oleh Sales Branch Manager (SBM) 6 Kalimantan Timur – Kalimantan Utara (Kaltimut), Faisal Fahd.
Dikatakan Faisal, ia memastikan pasokan LPG 3 Kilogram untuk memenuhi keburuhan masyarakat di Kabupaten Berau tidak mengalami kendala dan stok yang tersedia mencukupi. Namun, adanya oknum yang memanfaatkan situasi di luar Berau berdampak tidak baik dan membuat keresahan di masyarakat.
“Ketersediaan pasokan LPG di daerah kita tidak ada permasalahan dan dapat memenuhi permintaan akan kebutuhan masyarakat Berau. Segelintir oknum saja yang memanfaatkan situasi dan menyebarkan berita hoax ini yang mengakibatkan kepanikan di masyarakat,” ungkap Faisal, Selasa (1/8/23).
Lanjutnya, berdasarkan data yang pihaknya miliki, stok di Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) dalam kondisi aman. Memang diakuinya, beberapa minggu kemarin terjadi sedikit kendala dalam proses pemasokan ke SPBE Samburakat.
Ia menjelaskan, akibat cuaca buruk dan ombak tinggi. Kapal pemasok tertahan di muara sungai dan tidak bisa memaksakan untuk masuk ke area SPBE untuk menjaga keamanan. Sehingga sedikit tertunda proses pemasokan ke SPBE Samburakat.
“Hanya kendala kecil karena cuaca buruk dan bukan karena masalah teknis, tapi setelah cuaca membaik proses pemasokan kembali normal. Di waktu tersebut lah dimanfaatkan oknum tidak bertanggungjawab untuk menyebarkan berita kelangkaan,” bebernya.
Faisal mengaku, sudah dalam waktu satu tahun terakhir pihaknya tidak lagi menggunakan sarana transportasi darat untuk menyuplay stok gas ke Kabupaten Berau dan sudah menggunakan transportasi air yaitu menggunakan kapal dari Balikpapan dan langsung disuplay ke SPBE Samburakat, Kabupaten Berau.
“Sudah satu satun berjalan kita suplay stok gas lewat jalur laut. Akibatnya Harga Eceran Tertinggi (HET) sekarang lebih murah. Selain itu HET juga ditentukan oleh Pemkab Berau dan pihak Pertamina,” katanya.
Ia menyebut, proses distribusi dari SPBE Samburakat terhubung langsung ke pangkalan-pangkalan yang tersebar di 13 kecamatan di Kabupaten Berau dan dari pangkalan langsung terhubung ke masyarakat.
“Dari 13 kecamatan ada sekitar 200 pangkalan yang kita supply dan dari sana langsung berhubungan dengan masyarakat, baik para pelaku UMKM maupun masyarakat rumah tangga,” terangnya.
Faisal menghimbau masyarakat untuk membeli langsung ke pangkalan untuk mendapatkan harga yang sesuai dengan HET. Pasalanya, pengecer tidak bekerjasama dengan pihak Pertamina dan tentunya harganya tidak sesuai dengan HET. Terkait informasi kelangkaan ia kembali memastikan bahwa berita tersebut tidak benar dan jangan termakan hingga membuat panic buying di masyarakat.
“Diluar pangkalan tentunya tidak sesuai HET, jadi masyarakat bisa beli langsung ke pangkalan. Namun, jika masyarakat menemukan ada pangkalan yang menjual diatas HET bisa segera menghubungi call center 135 untuk melaporkan dan kemudian akan kami lakukan pembinaan terhadap pangkalan tersebut,” pungkasnya. (Yud/Ded)