TANJUNG REDEB, PORTALBERAU– PT Berau Coal bersama Yayasan Buddha Tzu Chi Sinar Mas, Dinas Kesehatan Kabupaten Berau, dan RSUD Abdul Rivai berhasil melaksanakan operasi katarak gratis yang diikuti oleh 300 pendaftar yang telah melakukan proses screening, 142 pasien lolos untuk mendapatkan tindakan operasi.
Tidak hanya dari Kabupaten Berau, pasien juga hadir dari Kutai Timur dan Kaltara. Kegiatan bakti sosial ini merupakan bagian dari Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM) PT Berau Coal, khususnya dalam pilar kesehatan.
Ditemui usai mengunjungi para pasien operasi katarak, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Berau, Iswahyudi mengatakan bahwa kegiatan ini sangat positif yang tentunya sangat mendukung kolaborasi pihak swasta, dalam hal ini PT Berau Coal dengan pemerintah daerah. Program operasi katarak gratis ini merupakan program baik yang kebetulan di pemerintah daerah sendiri belum ada program serupa.
“Kita dari Pemerintah daerah berusaha memberikan dukungan atas program kemanusiaan ini. Baik dalam rumah sakit, puskesmas, dan proses screening. Kita backup disana,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, di Dinsos sendiri mendukung ketika pasien operasi katarak sudah selesai dioperasi dan menjalankan kehidupan sehari-harinya kembali pasca operasi tersebut.
“Kita berikan dukungan dampak yang diterima pasien operasi katarak melalui bantuan Bantuan Pemerintah Non Tunai (BPNT), Program Keluarga Harapan,(PKH) dan BPJS,” bebernya.
Selain itu, pihaknya juga akan membantu jika sewaktu-waktu ada permintaan data pasien, apakah orang tidak mampu atau tidak. Namun dalam hal ini keterangan tersebut tidak menjadi syarat dan tidak dibutuhkan.

“Ini sifatnya umum, siapa saja dan dari mana saja berhak mendapatkannya,” terangnya.
Sementara itu, Direktur Operasional & HSE PT Berau Coal, Arief Wiedhartono menuturkan penderita katarak di Indonesia, karena 81 persen penyebab kebutaan adalah katarak bahkan di Kabupaten Berau juga katarak menurutnya juga cukup tinggi.
“Mata atau penglihatan merupakan panca indra penting kita untuk menunjang kehidupan sehari-hari,” tuturnya.
Arief menginginkan kolaborasi bersama Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Cabang Sinar Mas memberikan atensi khusus atas fenomena tersebut dengan dengan menggelar baksos ini disambut baik dan antusias dari Pemkab Berau melalui Dinas Kesehatan dan RSUD Abdul Rivai.
“Program ini sebagai bentuk keseriusan komitmen kami untuk menebar manfaat bagi masyarakat di Bumi Batiwakkal dan khususnya Kaltim di bidang kesehatan,” ucapnya.
“Perusahaan mendukung program pemerintah untuk membantu mengurangi angka katarak, meringankan beban masyarakat, mendorong percepatan pemulihan kesehatan dan juga kesejahteraan masyarakat khususnya Kabupaten Berau dan umumnya Indonesia,” tambahnya.
Selain itu, Arief menyebutkan bahwa selain program ini, PT Berau Coal dan mitra kerja juga secara konsisten mendukung program-program di bidang kesehatan seperti, pencegahan stunting di kampung-kampung dampingan, pengobatan gratis, penyediaan sanitasi yang baik dan layak untuk masyarakat.

“Dan saat pandemik Covid-19 yang lalu bersama pemerintah dan instansi lain berkolaborasi untuk menanggulangi pencegahan Covid-19 melalui dukungan sarana dan prasarana keseharan,” bebernya.
Dirinya meyakini dengan program-program kolaborasi yang dilakukan bersama dengan berbagai pihak akan membawa semangat kebersamaan dan kebaikan yang lebih luas dalam memajukan Kabupaten Berau seperti yang dilakukan hari ini.
“Untuk itu kami berharap, kolaborasi semacam ini bisa dilakukan kembali dan tentu dengan lebih banyak pihak yang dilibatkan,” tandasnya.
Ditemui terpisah, Koordinator Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Cabang Sinar Mas, Tawang Sotya Djati menuturkan, mengingat penderita katarak ini cukup tinggi sehingga menjadi salah satu konsen Yayasan Buddha Tzu Chi membantu pemerintah mengurangi penderita katarak.
“Jika sampai buta karena katarak dapat mengurangi kualitas hidup, tidak hanya diri sendiri tapi juga lingkungannya,” ucapnya.
Untuk diketahui, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia yang berdiri sejak tahun 1993, hingga saat ini telah memiliki kantor penghubung di 18 kota. Kegiatan yayasan ini terfokus pada amal, sosial, kesehatan, pendidikan, budaya humanis, bantuan bencana, donor sumsum, pelestarian lingkungan, dan relawan. Dalam menjalankan misinya Tzu Chi berdasarkan, berlandaskan cinta kasih dan selalu memegang teguh prinsip tidak membeda-bedakan sara.
Dengan operasi katarak gratis ini diharapkan pada masa penyembuhan hingga bisa melihat kembali dan bisa melakukan aktivitas sendiri dan mandiri hingga kualitas hidup menjadi normal kembali. Dirinya juga mengucapkan terimakasih kepada PT Berau Coal, Pemkab Berau dan pihak lainnya telah memberikan dukungan hingga bantuan operasi katarak gratis ini bisa terlaksana pada saat ini.
“Semoga kerjasama ini berkelanjutan dengan penangan jenis penyakit lainnya,” tutupnya.
Ditemui usai operasi katarak, pasien dari Kecamatan Tanjung Redeb, Najamuddin mengucapkan terimakasih kepada pihak penyelenggara operasi katarak gratis ini. Diakuinya, dirinya sangat terbantu dan mendoakan pihak pelaksana yang terlibat akan dibalas kebaikannya oleh Tuhan Yang Maha Esa.
“Terima kasih yang sebesar-besarnya. Alhamdulillah proses operasi berjalan lancar,” tuturnya.
Dirinya berharap, bakti sosial seperti ini tetap terlaksana kedepannya. Sehingga yang mungkin berhalangan tidak bisa mendapatkan operasi katarak ini di masa yang akan datang.
“Semoga kegiatan seperti bisa berkesinambungan agar terciptanya kesehatan yang kita harapkan,” pungkasnya. (Yud/Ded/Adv)