TANJUNG REDEB, PORTALBERAU– Kabar gembira buat masyarakat Kabupaten Berau pengguna Liquefied Petroleum Gas (LPG) non subsidi. Pasalnya, sejak Senin (3/7/23) kemarin PT Pertamina menurunkan harga jualnya.
Staf Koordinator LPG Non Subsidi Berau, Alfiona Revalda, mengungkapkan bahwa untuk di Berau sendiri harga jual tabung LPG non subsidi ukuran 12 Kilogram dan 5,5 Kilogram sudah menyesuaikan surat edaran dari Pertamina Balikpapan.
“Sudah dari Senin kemarin, agen kami menerima instruksi dari surat edaran Pertamina Balikpapan tentang penurunan harga jual LPG khusus non subsidi,” ungkap Alfiona, Jumat (7/7/23).
Ia menjelaskan, dalam instruksi tersebut, pihak Pertamina Balikpapan menetapkan penurunan harga LPG Non subsidi dalam kisaran Rp. 4000 hingga Rp. 9000 per tabung. Untuk produk Bright Gas berukuran 5,5 Kilogram, harga isi ulang pertarungan mengalami penurunan Rp. 4000 per tabung.
“Sedangkan untuk tabung Gas ukuran 12 Kilogram harganya turun sebanyak Rp. 9000 per tabungnya, jadi harga sebelumnya Rp. 250.000 sekarang menjadi Rp. 241.000 sedangkan untuk tabung Gas 5,5 kg harga sebelumnya Rp. 3000 saat ini menjadi Rp. 4000,” bebernya.
Namun berbeda dengan harga bagi para suplayer, diakui Alfiona, untuk suplayer yang biasa mengambil LPG di pangkalan untuk dijual kembali akan pihaknya berikan harga khusus. Karena menurutnya, LPG tersebut akan dijual kembali ke masyarakat dan tentu suplayer bisa memperoleh keuntungan.
“Untuk suplayer tentunya menerima harga berbeda. Untuk pembelian tabung Gas non subsidi di atas 1-15 harganya masih sama yaitu Rp. 241 Ribu untuk ukuran 12 Kilogram, sedangkan untuk pembelian 15-25 harga per tabung Rp. 239 Ribu dan untuk 25 tabung ke atas dikenakan harga Rp. 238.000,” jelasnya.
Ia menyebut, tidak hanya pada tabung 12 Kilogram saja, untuk tabung 5,5 Kilogram juga ada harga khusus jika ingin membeli partaian atau skala besar, seperti membeli 1-15 harga di patok Rp. 121 Ribu sedangkan untuk pembelian 15-25 tabung di patok harga Rp. 119 Ribu dan untuk pembelian di atas 25 tabung di patok harga Rp. 118 Ribu.
“Harga itu berlaku untuk suplayer atau yang langganan dengan kami yang biasa membeli dalam jumlah banyak,” katanya.
Alfiona berharap, dengan turunnya harga jual LPG non subsidi ini bisa jadi opsi peralihan dari penggunaan LPG subsidi yang sering kali mengalami kelangkaan di Kabupaten Berau.
“Turunnya harga LPG non subsidi kita harapkan bisa menjadi peralihan yang saat ini masih banyak menggunakan LPG subsidi atau gas melon,” tandasnya. (Yud/Ded)