TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- Kepala Bidang Preservasi Jalan dan Jembatan DPUPR Berau, Junaidi mengungkapkan, Kabupaten Berau memperoleh pendanaan Rp 50 Miliar melalui Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 3 Tahun 2023 untuk peningkatan konektivitas jalan daerah.
Dikatakan Junaidi, peningkatan jalan melalui Inpres Nomor 3 Tahun 2023 tentang konektivitas jalan daerah pekerjaannya akan langsung ditangani oleh pihak Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Jalan Nasional.
“Jadi APBN itu disalurkan menangani jalan daerah, agar kemantapan jalan daerah naik. Namun, ini pelaksananya dari kementrian atau balai, kita tinggal menikmati hasilnya saja,” ungkapnya, Selasa (23/5/23).
Lanjutnya, hal tersebut tidak menjadi masalah, karena nantinya masyarakat Kabupaten Berau yang akan merasakan dampaknya. Pengerjaannya direncanakan di wilayah pesisir mulai Simpang Lenggo di Batu Putih hingga Bidukbiduk.
“Yang jelas kita ikut merasakan, juga mengurangi beban pemerintah daerah dalam menangani permasalahan jalan,” tuturnya.
Junaidi mengakui, pihanya tahun ini fokus melakukan peningkatan jalan yang merupakan poros akses menuju ibukota kecamatan, menuju ibukota kabupaten serta menjadi lintasan sejumlah kampung-kampung yang ada di Berau.
“Pertama kita prioritaskan jalan poros kecamatan dengan ibukota kabupaten,” ucapnya.
Ia mencontohkan, di Jalan Poros Lenggo menuju Biduk-biduk, Jalan Poros Labanan menuju Kecamatan Segah. Kondisi jalan memang sudah diaspal, namun kondisi jalan yang dimakan usia perlu mendapatkan pemeliharaan berkala.
“Di lokasi ini lah kita dorong usulkan anggaran, setiap tahun di APBD Kabupaten Berau, APBD Pemprov Kaltim hingga APBN,” bebernya.
Ia menyebut, penuntasan jalan juga memerlukan waktu yang berkelanjutan. Seperti penuntasan jalan rusak di wilayah pesisir, dengan anggaran Rp 1,4 Miliar di Tahun 2022 menurutnya belum cukup.
“Kalau dari Batu Putih ke Biduk-biduk itukan 67 Km, lokasi yang agak berat itu Bidukbiduk. Dari lenggo ke kalindakan itu 37 km, tahun lalu anggarannya hanya Rp 1,4 Miliar itu tidak cukup,” jelasnya.
Namun, tahun ini sendiri pemeliharaan jalan pesisir memiliki anggaran mencapai Rp 4 Miliar. Tak hanya wilayah pesisir, Jalan Poros Labanan menuju Kampung Siduung memiliki satu paket pekerjaan senilai Rp 20 Miliar.
“Begitu juga Jalan Poros Kampung harapan jaya itu paketnya senilai Rp 14 Miliar,” tuturnya.
Junaidi menambahkan, pemeliharaan ini bertujuan untuk menjaga dan merawat kondisi jalan-jalan penghubung antar kecamatan menuju kampung-kampungnya atau antar kecamatan menuju ibukota kabupaten.
“Jadi kita prioritaskan jalan penghubung kecamatan kekabupten dan jalan yang dilewati ke banyak kampung,” tandasnya. (Yud/Ded/Adv)