TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- Wakil Bupati Berau, Gamalis memimpin pelaksanaan upacara bendera dan bertindak sebagai Inspektur Upacara Hari Otonomi Daerah XXVII Tahun 2023 dan Upacara Hari Pendidikan Nasional Tahun 2023 di halaman Kantor Bupati Berau, Selasa (2/4/23).
Membacakan Amanat Menteri Dalam Negeri (Mendagri) H. Muhammad Tito Karnavian, Wabup menyampaikan
Dalam amanatnya Mendagri Tito Karnavian mengatakan perlu kiranya melakukan refleksi sejenak untuk kembali memahami esensi filosofis dari ditetapkannya otonomi daerah yang saat ini genap berusia 27 tahun
Tujuan dilaksanakannya otonomi daerah dengan mendesentralisasikan sebagian kewenangan, sejatinya untuk menjadikan daerah mencapai kemandirian fiskal dengan menggali berbagai potensi sumber daya yang dapat meningkatkan pendapatan asli daerah serta memacu terjadinya percepatan dan pemerataan.
“Ada pertanyaan sederhana, namun syarat dengan makna filosofis. Mengapa hari otonomi daerah ditetapkan setiap tanggal 25 april setiap tahunnya? Oleh karena itu, perlu kiranya kita melakukan refleksi sejenak,” ujar Gamalis saat membacakan amanat Mendagri.
Diungkapkannya pada tahun 1995 pemerintah menyerahkan sebagian urusan pemerintahan melalui peraturan pemerintah nomor 8 tahun 1995 tentang penyerahan sebagian urusan pemerintahan kepada 27 (dua puluh tujuh ) daerah tingkat II percontohan (ditetapkan 21 april 1995). Kebijakan ini dijadikan tonggak dalam pelaksanaan otonomi daerah.
“Sehingga pada tanggal 7 februari 1996, pemerintah pusat mengeluarkan keputusan presiden nomor 11 tahun 1996 tentang hari otonomi daerah (ditetapkan 7 februari 1996), melalui keputusan tersebut, menetapkan bahwa tanggal 25 april sebagai hari otonomi daerah” ungkapnya.
Pada peringatan ke XXVII hari otonomi daerah tahun 2023 yang mengusung tema “Otonomi daerah maju, Indonesia unggul”, Mendagri Tito menyebutkan setelah 27 tahun berlalu, otonomi daerah telah memberikan dampak positif, dibuktikan dengan adanya percepatan pembangunan yang ditandai dengan meningkatnya angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM), bertambahnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan kemampuan fiskal daerah.
“Pada kesempatan yang baik ini, izinkan saya menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada daerah-daerah otonom baru yang telah berhasil meningkatkan pad dan kemampuan fiskalnya,” ujarnya.
Tito juga menghimbau bagi daerah yang masih rendah PAD-nya, agar melakukan terobosan dan inovasi untuk menggali berbagai potensi yang dapat memberikan nilai tambah serta peningkatan bagi PAD bahkan melebihi Transfer ke daerah dan dana desa (TKDD), tanpa melanggar hukum dan norma yang ada serta tidak memberatkan rakyat.
“Disinilah ujian sekaligus pembuktian kemampuan leadership dan entrepreneurship (kewirausahaan) untuk menangkap peluang yang ada oleh seluruh kepala daerah di indonesia,” harapnya.
Selanjutnya, Gamalis juga membacakan amanat Menteri Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi, Bupati Sinjai Andi Seto Asapa (ASA) menyampaikan bahwa, sebanyak 24 episode Merdeka Belajar yang sudah diluncurkan membawa kita semakin dekat dengan cita-cita luhur Ki Hadjar Dewantara, yaitu pendidikan yang menuntun bakat, minat, dan potensi peserta didik agar mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya sebagai seorang manusia dan sebagai anggota masyarakat.
Bahkan saat ini anak-anak bisa belajar dengan Iebih tenang karena aktivitas pembelajaran mereka dinilai secara lebih holistik oleh gurunya sendiri. Para kepala sekolah dan kepala daerah yang dulu kesulitan memonitor kualitas pendidikannya sekarang dapat menggunakan data Asesmen Nasional di Platform Rapor Pendidikan untuk melakukan perbaikan kualitas layanan pendidikan.
Demikian juga para guru berlomba-lomba untuk berbagi dan berkarya dengan hadirnya Platform Merdeka Mengajar. Selain itu, guru-guru yang dulu diikat berbagai peraturan yang kaku sekarang Icbih bebas berinovasi di kelas dengan hadirnya Kurikulum Merdeka.
“Sejalan dengan Kurikulum Merdeka yang menekankan pembelajaran mendalam untuk mengembangkan karakter dan kompetensi, seleksi masuk perguruan tinggi negeri pun sekarang fokus pada mengukur kemampuan literasi dan bernalar,” ujarnya.
Oleh karena itu, tambah Gamalis
transformasi yang masif ini sudah sepatutnya dirayakan dengan penuh syukur dan semarak, karena semuanya adalah hasil dari kerja keras dan kerja sama semua elemen.
“Hari Pendidikan Nasional tahun ini adalah waktu yang tepat bagi kita semua untuk merefleksikan kembali setiap tantangan yang sudah dihadapi, juga setiap jengkal langkah berani yang sudah diambil. Dengan merefleksikan hal-hal yang telah kita lakukan sepanjang tiga tahun terakhir, kita dapat merancang arah perjalanan kita ke depan guna memastikan keberlangsungan dan keberlanjutan gerakan Merdeka Belajar,” pungkasnya. (Yud/Ded/Adv)