TANJUNG REDEB, PORTALBERAU– Kekerasan terhadap perempuan dan anak merupakan permasalahan klasik yang masih saja terjadi hingga sekarang. Karena itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau terus berupaya menekan angka kasus ini setiap tahun. Seluruh pihak pun diajak ikut serta membantu menyelesaikan persoalan tersebut.
Seperti yang dikatakan Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Berau Rabiatul Islamiah. Dirinya menyebut bahwa ia optimis di tahun 2023 jumlah kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan mengalami penurunan.
“Kita selalu optimis untuk menekan terjadinya kasus kekerasan, dan itu kami buktikan dengan gencar melakukan sosialisasi,” ujarnya.
Dalam menekan kasus tersebut. Diakuinya itu sudah menjadi tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) pihaknya. Namun, untuk menekan adanya hal tersebut ia meminta kepada seluruh stekholder yang ada bisa saling membantu dan mengingatkan satu sama lain.
“Karena peran masyarakat juga sangat penting dalam menekan terjadi kasus ini (kekerasan anak dan perempuan, red). Sehingga dengan saling bersinergi saya yakin semua akan bejalan dengan baik,” katanya.
Diutarakanya bahwa menurut data yang dirinya terima untuk total kasus pelecehan terhadap anak dan perempuan di Kabupaten Berau pada tahun 2022 yakni sebanyak 37 kasus. Dimana, data tersebut sama seperti di tahun 2021 lalu.
“Jika tidak salah data jumlahnya 37 kasus sama seperti tahun 2021 lalu, dan itu juga sama dengan data yang ada di pihak kepolisian,” paparnya.
Menurut Rabiatul dirinya optimis jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak menurut, mennurutnya karena pihaknya masih terus gencar melakukan sosialisasi ke kampung yang jauh dari perkotaan dengan menggandeng Pusat pembelajaran Keluarga (Pusapaga).
“Kita juga lakukan sosialisasi hinga ke sekolah, karena memang salah satu cara menekan terjadi hal tersebut dengan sosialisasi dan langsung turun ke lapangan,” katanya lagi.
Ironinya, saat ini yang menjadi permasalahan yakni terkait pelaku. Dimana, sejauh ini banyak kasus kekerasan terjadi tersebut adalah keluarga dekat. Bahkan, kakek hingga paman sendiri.
“Karena banyak kasus yang terjadi dilakukan oleh keluarga sendiri, itu yang sangat kita sayangkan,” imbuhnya.
Sehingga dengan adanya kejadian ini dirinya juga meminta kepada orangtua untuk terus selalu waspada dan mengontrol anaknya. “Peran orangtua itu sangat penting, jangan sampai kejadian ini berlarut-larut. Dan saya juga selalu menekankan jika adanya kejadian seperti itu bisa segera melapor ke pihak yang berwajib,” tandasnya (*)