TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- Anggota Komisi III DPRD Berau, Suriadi Marzuki mengungkapkan, terkait kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang sedang hangat diperbincangan. Mewakili fraksi PDIPn dirinya menilai bahwa, kenaikan BBM tidak dilihat dari berapa besarnya kenaikan, namun yang menjadi permasalahan adalah betapa susahnya masyarakat yang ingin mendapatkan BBM tersebut.
“Sebelum mengalami kenaikan harga BBM sudah susah didapatkan, sekarang harga naik BBM juga masih susah. Jadi kenaikan bukan lah suatu permasalahan yang perlu dibesar-besarkan,” tegas Suriadi dalam penyampaian akhir fraksi terhadap rancangan perda tentang perubahan APBD Tahun 2022 beberapa waktu lalu.
Oleh sebab itu, Suriadi meminta kepada Pemkab Berau, dalam hal ini Bupati Berau untuk bisa mengambil tindakan tegas. Seperti dalam rangkaian hari jadi Kabupaten Berau kemarin masyarakat disuguhkan kegembiraan yang sangat luar biasa lewat berbagai rangakaian acara seperti Irau Manutung Jukut.
“Sekarang pernah kah kita memikirkan betapa susahnya nelayan kita mendapatkan BBM. Kalau kondisi susah mendapatkan BBM berkelanjutan, saya pesimis pesta Irau Manutung Jukut dapat berlangsung kembali di tahun depan,” ungkapnya.
Jadi yang menjadi permasalahan bukan dari kenaikan harga BBM. Menurut Suriadi yang menjadi permasalahan adalah susahnya masyarakat mendapatkan BBM itu sendiri.
“Dimana-mana antrian SPBU panjang, begitu juga nelayan susah mendapatkan BBM untuk melaut. Jadi kita mesti sadar akan hal itu,” katanya.
Suriadi berharap Pemkab Berau bisa mencarikan solusi dari permasalahan tersebut dan tidak terpaku pada harga BBM yang naik saja.
“Carikan solusi yang tepat agar masyarakat kita tidak kesusahan. Jangan tambah beban masyarakat lagi,” pungkasnya. (Yud/Ded)