TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- DPRD Berau menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) Gabungan Komisi membahas terkait pembatasan alokasi Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi di SPBU Kabupaten Berau.
Dalam rapat tersebut, Ketua DPRD Berau, Madri Pani menyimpulkan, untuk semua anggota dari persatuan sopir yang ada di Berau supaya dapat mendata diri dan kendaraan yang digunakan untuk kemudian dilaporkan kepada Kabag Ekonomi Setkab Berau yang selanjutnya dapat dipermudah mendapatkan bantuan dari Pertamina, yakni Fuel Card.
“Kan ada program pertamina yaitu, fuel card. Jadi para sopir-sopir ini bisa mendata dirinya kemudian diteruskan ke Kabag Ekonomi Setkab Berau. Biar cepat didata dan bisa langsung menggunakan fuel card tersebut. Jadi tidak perlu takut lagi tidak kebagian BBM di SPBU,” ungkap Madri, Rabu (7/9/22).
Selanjutnya, pihak DPRD dan Kabag Ekonomi bersama-sama meminta jatah BBM subsidi di Kabupaten Berau untuk ditambahkan oleh pihak Pertamina.
“Alasan kita kuat untuk meminta tambahan jatah stok BBM subsidi tersebut, yaitu Berau kan merupakan tempat persinggahan dari Kaltara, Wahau, Samarinda dan Balikpapan dan daerah lainnya. Sehingga sudah sewajarnya kita meminta penambahan,” tegasnya.
Nantinya juga Komisi II DPRD bersama Kabag Ekonomi akan meminta rapat dengan Pertamina Balikpapan agar semua SPBU yang ada di Berau agar bisa dibuka selama 24 jam setiap harinya. Hal ini bertujuan agar masyarakat benar-benar bisa menikmati pelayanan yang maksimal.
“SPBU kita saat ini tidak maksimal melakukan pelayanan kepada masyarakat, soalnya setiap hari hanya membuka SPBU selama beberapa jam saja. Bisa dipastikan dengan dibukanya SPBU selama 24 jam, para pengetap yang ada saat ini pastinya akan berkurang bahkan mungkin akan hilang dengan sendirinya kan,” katanya.
Selain itu juga, Madri berharap melalui Kabag Ekonomi Setkab Berau atau Diskoperindag dapat membantu pasokan BBM subsidi tersebut untuk masyarakat yang ada di kepulauan maupun yang ada di pesisir. Bisa mengajak Dinas Perikanan dan Kelautan untuk melakukan pendataannya agar data yang diperoleh terkait kebutuhan para nelayan bisa terpenuhi sesuai kebutuhannya.
“Agar masyarakat yang ada di laut bisa terakomodir dan bisa membantu keseharian mereka ketika melaut,” pungkasnya. (yud/Ded)