TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- Dinas Perkebunan (Disbun) Berau membentuk tim regu pengendalian serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT).
Regu tersebut berfungsi sebagai tim yang dapat melakukan penanggulangan secara dini terhadap serangan OPT yang terjadi di kebun masyarakat.
Kepala Disbun Berau, Lita Handayani mengatakan, pihaknya telah membentuk regu pengendalian OPT pada beberapa kampung yang tersebar di Kabupaten Berau.
Regu pengendalian OPT akan melakukan tindakan awal apabila perkebunan masyarakat mengalami gangguan seperti, jamur, virus, bakteri dan serangan serangga yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman.
“Regu yang kita bentuk ini berfungsi sangat penting untuk mengetahui secara dini dan melakukan tindakan awal apabila ada gangguan yang dapat merusak tanaman. Jadi sangat perlu pembentukan regu tersebut,” ujar Lita, Selasa (19/7/22).
Lanjutnya, pembentukan regu tersebut juga memerlukan bantuan anggaran tidak hanya dari Pemkab saja, tetapi juga dari Pemprov. Pasalnya, untuk membentuk regu pengendalian OPT di seluruh kampung yang ada di Berau, memerlukan anggaran yang lumayan besar.
“Kita maunya semua kampung memiliki regu pengendalian OPT, tetapi itu tadi kita memerlukan anggaran untuk mendukungnya. Jadi semoga anggaran dari Pemkab maupun Pemprov bisa mempermudah kita dalam pembentukan regu tersebut,” terangnya.
Dalam pembentukan regu pengendalian OPT, pihak Disbun bekerjasama dengan Distanak juga membentuk sekolah lapang di suatu kampung, selanjutnya dibentukan regu terkait hal tersebut.
Regu atau kelompok akan dibekali ilmu dan informasi terkait pengendalian hama atau serangan OPT secara terpadu. Pelatihan dan praktek dilaksanakan secara langsung serta pelatihan bisa berlangsung mulai dari 14 sampai 16 kali pertemuan di setiap kampung.
“Kami bersama pihak Distanak yang memberikan pembekalan kepada setiap regu yang dibentuk di kampung-kampung tersebut. Biasanya 14 sampai 16 kali pertemuan kami berikan pembekalannya,” jelasnya.
Lita berharap, dengan terbentuknya regu pengendalian serangan OPT dapat meminimalisir permasalahan yang dialami para pekebun yang ada di Bumi Batiwakkal. Tidak lupa, Lita juga berharap pihaknya mendapatkan dukungan penuh dari Pemkab maupun Pemprov.
“Saya juga berharap para pekebun bisa melakukan pengaduan ke Disbun apabila ada masalah di kebunnya, jangan sudah parah baru melapor. Kalau bisa secepatnya dilaporkan, agar bisa dibantu dan ditangani secepatnya oleh Disbun,” pungkasnya. (yud/mrt)
Dorong Pemkab Berau Tingkatkan Pendapatan Asli Daerah
TANJUNG REDEB, PORTALBERAU - Anggota DPRD Berau, Rudi Parasian Mangunsong menyebut pendongkrak utama APBD Perubahan 2024 adalah dana transfer dari...